Monday, October 20, 2008

Fitrah Manusia

Ada satu hadist yang menyatakan bahwa manusia itu terlahir dalam keadaan fitrah yang suci dan putih-bersih layaknya lembaran kertas tanpa ada setitikpun tinta tang mewarnainya. Yang menjadikan ia seorang yahudi, nasrani atanpum majusi adalah orang tuanya.

Kandungan hadist diatas mengajarkan kepada kita tentang begitu penting dan besarnya peran orang tua dalam menanamkan suatu ajaran dan kepercayaan pada jiwa sang anak. Semua hal yang disampaikan padanya akan dengan mudah terekam kuat dalam memori otaknya dan terukir dalam jiwanya. Jika yang ditanamkan ayah dan ibunya adalah ajaran islam maka iapun akan tumbuh sebagai seorang muslim, begitu juga sebaliknya.

Dari hadist tersebut juga ada satu hal penting yang tersirat, yaitu bahwa sesungguhnya sebelun tuhan menciptakan manusia kedunia --- tepatnya ketika masih barada di alam ruh azaly--- Ia telah bertanya dan meminta persaksian pada seluruh umat manusia :Bukankah aku adalah tuhan kalian semua? Merekapun menjawab: Ya, engkaulah tuhan kami. Nah, jadi susungguhnya ketika menusia terlahir sebenarnya telah beriman pada tuhan yang maha esa sebagai implemetasi dari persaksian yang ia berikan ketika zaman azaly. Dengan begitu secara fitrah manusia adalah makhluk yang percaya adanya tuhan yang esa, kalautoh pada akhirnya ia menjadi orang yang tak percaya adanya tuhan atau berkeyakinan bahwa tuhan itu lebih dari satu serta punya wujud yang bermacam – macam itu semua tergantung orang tua yang telah mendidiknya. kalau ortunya pemeluk ajaran ateis maka sang anakpun akan menjadi seorang ateis. Jika sang ortu berkeyakinan bahwa tuhan berwujud trimurti maka si anak akan punya keyakinan itu pula. Dan begitulah seterusnya.

Jadi tak usah menyalahkan tuhan jika diakhirat nanti Dia akan menyiksa mereka yang keluar dari fitrahnya dan membelot mejadi tak beriman pada-Nya karena sejak jauh- jauh hari ia telah meminta persaksian seluruh manusia tentang imam mereka pada-Nya sebagaimana tersebut diatas.

Lalu siapakah yang patut kita salahkan?orang tua, keluarga,guru,lingkungan atau diri kita sendiri?jawaban anda bisa jadi berbeda denga jawaban saya dan tiap orang mungkin akan punya jawaban masing – masing serta alasan dan dalil yang bermacam – macam. Saya pribadi berpendapat bahwa yang patut kita salahkan adalah diri kita sendiri, dengan alasan sebagai berikut:

# Tuhan sudah megutus Rasul kepada manusia tuk mengajarkan padanya ajaran iman kepada tuhan yang maha esa serta menunjukkan padanya jalan lurus yang di ridhoi-Nya.

# Kalautoh tak percaya pada rasul, tuhan telah memberi manusia senjata ampuh berupa akal pikiran yang berfungsi tuk berpikir tentang salah dan benarnya hal apapun termasuk ajaran, kepercayaan dan agama yang di peluknya.





Jadi, semua kembali pada kita masing – masing. Kalau kita tak percaya pada utusan tuhan dan tidak mau menggunakan akal kita tuk berpikir tentang ajaran yang benar, ya jangan salahkan siapa- siapa jak nanti tuhan akan meminta pertanggung jawaban kita. Bagaimana pendapat anda? Berpendapatlah dan gunakan akal anda tuk memikirkannya sebelum kebebasan berpendapat anda terpasung oleh situasi dan kondisi.

Keistimewaan Umat Muhammad SAW.

Dalam satu kesempatan nabi musa pernah berdialog dengan Allah SWT. Mmengenai keutamaan suatu umat yang dilihatnya tersurat pada pada dinding alwah(semacam papan bertukis)dan berbagai anugerah yang tuhan berikan untuk mereka sebagai berikut :

Musa: Wahai Tuhan, aku mendapati sifat suatu umat pemberi syafaat dan mendapat syafaat yang tertulis pada dinding alwah, jadikanlah mereka umatku.
Allah: Mereka adalah umat Muhammad.

Musa: Akupun melihat satu umat yang dosa – dosa mereka bisa terhapus hanya dengan melakukan sholat lima waktu, jadikanlah mereka umatku ya robb.
Allah: Merekapun umat Muhammad.

Musa: Aku juga menemukan sifat umat yang memerangi golongan sesat bahkan merekapun memerangi dajjal, jadikanlah mereka umatku.
Allah: Mereka juga umat Muhammad.

Musa: Disitu jua aku mendapati umat yang sarana bersucinya berupa air dan debu, jadikanlah mereka itu umatku.
Allah: Mereka itu umat Muhammad.

Musa: Pada alwah itu pula aku melihat umat yang boleh mengambil harta sedekah dari sebagian diantara mereka serta bibolehkan memakannya bagi sebagian yang lain sedangkan umat sebelum mereka diperintahkan membakar semua harta sedekah,
Allah: Mereka umat Muhammad.

Musa: Disitupun aku menemukan umat yang apabila mereka hanya berkehendak mengerjakan suatu kebaikan kemudian mengurungkannya mereka mendapat satu pahala dan ketika mereka mengerjakannya mereka mendapat sepuluh pahala kebaikan hingga lebih dari tujuh ratus kali lipat pahala. Sedangkan apabila mereka berkeinginan melakukan suatu keburukan kemudian mengurungkannya mereka tak berdosa sedikitpun dan jika mereka mekakukannya mereka hanya mendapat satu dosa, jadikanlah mereka umatku.
Allah: Merekapun umat Muhammad.

Musa: Disitu juga aku mendapati umat yang sebanyak tujuh puluh ribu orang dari mereka bisa masuk surga tanpa di hisab terlebih dahulu, jadikanlah mereka umatku wahai tuhan.
Allah: Mereka juga umat Muhammad.


Itulah bagian dari dialog nabi musa dengan Allah SWT. yang menjelaskan kepada kita betapa besar keutamaan dan karunia tuhan yang diberikan kepada kita umat Muhammad sehingga saking besarnya musapun memohon kepapa tuhan tuk




menjadikan mereka sebagai umatnya bahkan di akhir sebuah versi riwayat yang lain musapun memohon agar ia dijadikan umat Muhammad demi mengetahui betapa mulianya mereka di sisi tuhan.

Selain itu umat muhammadpun masih memiliki banyak keistimewaan diantaranya sebagaimana berikut:

#Allah menciptakan mereka sebagai umat yang lemah agar mereka tak menjadi umat yang sombong seperti para umat sebelum mereka yang diciptakan dengan postur tubuh perkasa serta kekuatan yang dahsyat.

#Allah juga menciptakan mereka dengan postur tubuh yang kecil supaya kebutuhan mereka untuk membeli makanan, pakaian dan tempat tinggal tak memerlukan biaya banyak.

#Allahpun menjadikan umur mereka pendek agar mereka tak terlalu banyak melakukan dosa.

#Allah pula yang menjadikan mereka umat yang tak kaya dengan harta benda supaya hisab dan pertanggung jawaban mereka di akhirat kelak menjadi ringan.

#Allah juga menjadikan mereka sebagai umat terakhir agar supaya keberadaan mereka di alam kubur tak terlalu lama hingga kiamat tiba.

Sunday, September 7, 2008

Para setan yang terpidana

Ada satu hadist yang selalu di sampaikan oleh para da'i atau ustadz dalam pengajian atau pun kuliah singkat pada bulan ramadhan. Hadis tersebut adalah :

"Ketika bulan ramadhan telah tiba maka di tutuplah seluruh pintu neraka dan dibukalah pintu – pintu surga serta di borgollah para setan."

Dan karena selalu terulang serta kita dengar tiap tahunnya menjadikan kita hapal diluar kepala akan hadis diatas. Tetapi berbarengan dengan itu pula kita mungkin kan bertanya – tanya dalam hati:" Jika memang para setan telah di borgol layaknya nara pidana kelas kakap tetapi mengapa masih saja sering kita menyaksikan dengan mata kepala berbagai kemaksiatan di bulan suci ramadhan ini. Begitu banyak saudara – saudara kita yang tak puasa atau yang "jebol"puasanya alias membatalkannya saat siang hari dengan makan atau minum bahkan ada diantara mereka yang terang –terangan makan di pinngir jalan, pasar, swalayan dan lain sebagainya tanpa menghiraukan orang – orang disekitarnya dan sama sekali tak merasa telah menodai kesucian ramadhan, seakan - akan tak ada bedanya antara bulan puasa dan lainnya. Malahan yang lebih parah dari itu kerkadang mereka juga mengajak kita yang sedang berpuasa tuk sama sama membatalkannya. Di berbagai media massa dan cetak juga masih banyak terpampang berita tentang operasi narkoba di klub – klub malam, razia para wanita dan waria pramu nikmat serta para lelaki hidung belang. Korupsi, kolusi, sogok menyogok,persmpokan dan kejahatan lainnyapun masih banyak dilakukan. Kita yang berpuasapun terkadang merasa ada bisikan yang mengajak kita tuk melakukan hal – hal yang bisa membatalkan puasa seperti bisikan yang mengajak kita tuk menelan sebagian air wudhu ketika sedang berkumur atau ketika keadaan sepi.

Kalau memang para setan telah menjadi nara pidana selama bulan ramadhan, mengapa itu semua bisa terjadi?. Bukankah biang dari segala kejahatan adalah para setan yang selalu membisikkan kemungkaran dan mengajak melakukan berbagai kejahatan. Bukankah nenek moyang para setan, iblis telah berjanji tuk selalu menggoda anak cucu Adam makala terusir dari surga gara – gara menolak tuk bersujud pada adam. Dan sekarang mereka telah terborgol kaki dan tangannya tapi mengapa semua itu masih terjadi?

Muculnya pertanyaan diatas sebenarnya bukanlah tanpa sebab melainkan ada beberapa sebab yang melatar bealkanginya, diantaranya adanya ayat ayat suci al-qur'an yang mensinyalir bahwa setan memanglah musuh sejati para umat manusia yang selalu menggodanya hingga mereka mengikuti segala kehendak setan seperti ayat berikut ini :

Iblis berkata: "Karena Engkau(Tuhan) telah menghukum saya sesat, saya benar – benar akan (menghalang - halangi ) mereka (manusia) dari jalan-Mu yang lurus. Kemudian saya akan datangi mereka dari depan dan belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka. Dan engkau takkan mendapati kebanyakan mereka bersyukur. (QS:Al-A'raf: 16-17) dan ayat ini :

"Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu),karena sesungguhnya setan – setan itu hanya mrngajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala – nyala". (QS: al-Faatir:6) dan lain sebagainya.

Menurut saya ayat – ayat semacam itu memang menerangkan tentang permusuhan abadi antara kita dengan setan tetapi kita juga harus ingat bahwa musuh kita dalam kehidupan ini bukan hanya setan semata. Dan yang bisa menjerumuskan kita ke lembah kemaksiatan bukan ia saja melainkan ada beberapa factor yang bisa menjadi sebab kejahatan meraja lela, kemungkaran ada dimana – mana terlepas apakai terjadi dalam bulan ramadhan ataupun lainnya seperti :

#Hawa nafsu sebagaimana dinyatakan dalam Al –Qur'an:

"Sesungguhnya nawa nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan.(QS: Yusuf:53).

#Setan berupa manusia seperti yang pernah Mahaguru katakana dakam salah satu perkataannya pada Abu dzar, salah seorang sahabat:

" Ya Aba Dzar, Apakah kamu telah memohon perlindungan pada Allah dari kejahatan para setan manusia?Abu dzar berkata: Wahai Rasulullah, apa ada setan berbentuk manusia? Rasul menjawab:" Ya, bahkan lebih jahat dari setan berbentuk jin".

Sampai disini jelaslah kiranya bahwa setan bukanlah satu – satunya musuh kita. Jadi tak usah serta merta menyalahkan setan pabila kita melakukan dosa, apalagi dibulan suci ramadhan.tapi salahkanlah diri kita yang tak mampu mengekang hawa nafsu kita sendiri yang notabene ada didalam diri kita masing – masing. Dan hati - hati pula serta nasehati orang yang mengajak kita tuk membatalkan puasa, karena jangan – jangan mereka itu termasuk setan berwujud manusia.

Sunday, August 24, 2008

Rame - rame mengunjungi Rumah Setan

Rame – rame Mengunjungi Rumah Setan


Beberapa kali saya dengan tergopoh – gopoh berlari menuju toilet yang ada di apartemen tempat tinggal saya dan para mahasiswa Indonesia di Al Ahgaf university lainnya karena begitu kebelet tuk buang air besar, tapi begitu kecewanya saya ketika sampai didepan WC tersebut ternyata tak ada satupun yang kosong. Yang lebih membuat tambah kecewa adalah meskipun sudah mengetuk pintu toilet berkali – kali tetapi yang didalam masih tenang – tenang saja. Kalau toh menyahut, paling – paling cuma "bentar dong, lagi enak – enaknya nih, ganggu kesenengan orang aja sih". Saya jadi teringat akan salah seorang teman saya waktu belajar di Madrasah Aliyah yang menyatakan dalam agenda kenang – kenangan siswa bahwa hobynya adalah "Renungan Toilet" alias melakukan perenungan sambil buang hajat di wc. Sebagaimana masih terekam dalam ingatan saya akan sebuah "nasehat umum" yang sering kali disampaikan seseorang pada temannya manakala ia lupa dan tak sanggup mengingat suatu barang yang beberapa saat sebelumnya ia taruh,"Kalau mau ingat dimana barang itu, pergi saja ke toilet dan cobalah ingat – ingat kembali sambil buang air besar".

Ya, hal diatas mungkin terkesan lucu, tapi itulah kenyataannya. Banyak diantara kita yang senang berlama – lama berdiam di tempat kotor seperti itu dengan beragam tujuan. Ada para siswa atau mahasiswa dan pegawai kantoran yang hoby nyoret – nyoret tembok ketika sedang berada di wc, dan celakanya, yang tadinya tak hobypun menjadi ketularan karena sering membaca tulisan - tulisan tangan iseng yang tak jarang memang menggelitik hati tuk mebalas atau sekedar mengomentarinya. Ada pula orang yang menjadikannya tempat melampiaskan nafsu seksual dengan pacar atau selingkuhannya dengan alasan lebih aman, tanpa biaya atau nafsu yang sudah sampai di ubun – ubun. Dan bahkan dalam beberapa kasus ia dijadikan tempat aborsi dan bunuh diri karena sedang mengalami depresi mental atau stres berat seperti banyak di beritakan dalam berbagai media massa atau digambarkan dalam beberapa adegan film.

Dari sini saya menarik kesimpulan bahwa ternyata memang banyak diantara kita yang sering berdiam diri dan betah berlama – lama di ruang toilet, padahal jauh – jauh hari Maha guru kita, nabi Muhammad sudah mengingatkan bahwa termpat buang air besar maupun kecil merupakan tempat tinggalnya para setan karena mereka memang menyukai tempat – tempat kotor seperti itu. Jadi kalau diantara kita ada yang senang melakukan hal tersebut berarti mereka memang layak mendapat predikat "Para Pengunjung rumah setan " karena betah berlama – lama nyaman berada disitu.

Sedari itulah beliau menasehati dan memerintahkan kita tuk membaca doa sebelum memasuki toilet seperti :

"Allahumma inny a'udzu bika minal khubutsi wal khobaitsi", Ya Allah aku berlindung pada-Mu dari gangguan para setan laki-laki dan perempuan.

Begitu juga ketika keluar dari situ seperti doa:

"Ghufroonaka, Alhamdulillahi alladzi adzhaba 'anny al-adza wa 'aafaany", Ku memohon ampunan-Mu. Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kototan dari tubuhku dan memberiku keafiatan.

Bahkan lebih lanjut maha guru juga mengajarkan kita beberapa adab dan tata cara buang hajat seperti :

#Mendahulukan kaki kiri ketika melangkah masuk keWC. Beliau berkata:"Sesungguhnya orang yang mendahulukan kaki kanan sebelum kaki kiri ketika masuk ke toilet akan menerima cobaan berupa kefakiran dalam hidupnya.

#Tak usah membawa masuk toilet sesuatu yang terdapat tulisan nama Allah padanya sebagaimana yang dicontohkan mahaguru yang selalu mencopot cincinnya terlebih dahulu sebeum membuang hajat mengingat adanya kata Alah pada cincin beliau.

#Tidak menghadap atau membelakangi kiblat ketika buang air kecil atau besar. Sabda beliau:" Jika kalian membuang hajat maka janganlah menghadap kiblat ataupun membelakanginya.

#Jangan membuang hajat di jalan karena mahaguru menyatakan:" Waspadalah pada para penyebab caci maki para manusia. Para sahabat bertanya: siapa mereka ?Rasulullah menjawab:yaitu orang yang membuang hajatnya di jalan – jalan umum ataupun pada tempat – tempat berteduh.

# Menutupi tempat buang hajat dan jangan berbicara ketika itu. Mahaguru berkata: "Jangan sekali – kali ada dua orang yang membuka auratnya dan saling bicara ketika sedang buang hajat karena sesungguhnya Allah murka akan hal itu.

# Menuntaskan air seni yang masih tersisa pada kemaluan. Sebagaimana perintah beliau: " Bersihkanlah dirimu dari sisa – sisa air seni karena kebanyakan siksa kubur disebabkan oeh hal itu.

#Tak usah berlama – lama di toilet karena bisa menyebabkan gangguan pada ulu hati. Sebagaiman diriwayatkan dari Lukman Al-Hakim.

Selanjutnya, apa kita masih ingin menyandang predikat diatas dan rame – rame mengunjungi rumah setan? Tentu tidak,bukan?

ramadhan lagi, ramadhan lagi

Ramadhan lagi, ramadhan lagi!


Kurang lebih satu minggu kedepan kita semua, umat islam di seluruh dunia akan kedatangan tamu yang teramat istimewa dan tiada duanya. Ia kan datang dengan segudang hadiah dan selaksa janji nan indah disertai bejibun pahala tuk bekal di akhirah. Sungguh merupakan tamu yang penuh dengan berkah. Dialah bulan suci dan mulia. Bulan yang penuh dengan rahmat, maghfirah dan janji terbebas dari api neraka. Dan dibulan itulah Al Qur'an turun tuk pertama kalinya pada Maha guru kita ,Muhammad tercinta. Itulah bulan Ramadhan,pemimpin para bulan.

Menjelang ramadhan tiba orang – orangpun berbeda cara dalam menyambutnya. Ada yang merasa senang sekali serta bergembira ria dalam menyambutnya dan meluapkan kebahagiannya dengan berkumpul di alun – alun kota bersama sanak keluarga sambil menunggu pengumuman hari dimulainya puasa. Ada juga yang menyambutnya dengan perasaan biasa saja tanpa ada persiapan yang istimewa. Seakan tiada bedanya bulan ini dan lainnya kecuali kewajiban berpuasa didalamnya. Dan ada pula yang tak senang atau malah merasa benci dengan kedatangannya karena merasa kan mendapat siksaan menahan lapar dan haus setiap harinya. Ketika menyambutnyapun hanya kata – kata :"Ramadhan lagi, ramadhan lagi. Puasa lagi deh".

Itulah tiga tipe umat islam dalam menyambut kedatangan Bulan Puasa ini. Kelompok pertama menurut saya adalah golongan orang – orang yang memiliki keimanan tinggi karena bagi mereka berpuasa sehari penuh bukan hanya sekedar menjalankan perintah Allah yang terekam dalam kitab sucinya :

"Hai orang – orang yang beriman telah diwajibkan atasmu sekalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang – orang sebelum kamu agar kamu sekalian menjadi orang – orang yang bertakwa. (QS:Al Baqarah: 183) dan dikuatkan oleh perkataan nabi-Nya :

"Agama islam dibangun atas lima pondasi, yaitu: shadat, mendirikan sholat, menunaikan zakat, haji dan puasa ramadhan.(HR: Bukhori) melainkan lebih dari itu mereka merasa mendapatkan kemuliaan yang teramat besar karena bisa beribadah dalam bulan suci ini, betapa tidak, jika di dalamnya terdapat berbagai keutamaan yang takkan mungkin di dapatkan pada bulan lainnya seperti :

#Ampunan akan dosa – dosa masa lalu sebabagimana statemen sang mahaguru: "Barang siapa berpuasa ramadhan dan mendirikannya maka ia kan diampuni dosa –dosanya yangtelah lampau".

#Jaminan terbebas dari api neraka, seperti yang beliau pernah janjikan :"Ramadhan adalah bulan yang permulaannya penuh dengan rahmat, pertengahannya dipenuhi oleh ampunan dan penutupannya adalah pembebasan dari neraka".

#Besarnya pahala melakukan satu kesunatan. Mahaguru menjelaskan:barang siapa melakukan satu kebajikan (kesunatan) dalam bulan ramadhan maka baginya pahala yang setara dengan pahala satu kewajiban.

#Berlipat gandanya pahala satu kewajiban, sebagaimana yang pernah beliau sebutkan :"Barang siapa mengerjakan satu kewajiban maka baginya pahala yang sebanding dengan pahala orang yang mengerjakan tujuh puluh kewajiban".

#Janji syurga seperti yang tertulis dalah salah satu hadist:" Ramadhan adalah bulan kesabaran sedangkan pahala (bagi yang )sabar adalah surga"

#Bertambahnya rezeki. Mahaguru bersabda: Rezeki seorang mukmin akan ditambahkan dalam bulan ramadhan".

#Fadhilah memberi makanan tuk berbuka puasa, seperti kata beliau: "Barang siapa memberi buka orang yang berpuasa maka baginya pahala memerdekakan budak dan ampunan akan dosa – dosanya." Dan lain sebagainya.

Sedangkan kelompok kedua adalah mereka yang keimanannya sedang – sedang saja . Bagi mereka menunaikan puasa ramadhan tiap tahunnya hanya merupakan kewajiban yang mesti di lakukan agar tak melanggar perintah tuhan yang berujung pada penjerumusannya ke dalam neraka. Alih – alih mencelakakan diri di akherat lebih baik berpuasa agar bisa masuk surga.

Adapun yang ketiga adalah mereka yang imannya sangat rendah. Menurut mereka berpuasa sepanjang hari selama sebulan penuh merupakan sebuah paksaan dan bahkan mungkin suatu siksaan yang tak diketahui apa hikmah dibalik itu semua. Mereka sadar bahwa puasa adalah suatu perintah dari Yang Maha Kuasa dan merupakan syareat agama sebagaimana mereka tahu bahwa yang tak menunaikan puasa akan mendapat dosa besar tapi apalah daya. Jika tak ada iman kuat yang melandasinya menahan lapar dan hauspun begitu berat jadinya.

Setelah ini, termasuk golongan manakah kita? Inginnya sih masuk komunitas pertama tapi kalau toh belum mampu, yang keduapun tak mengapa asal jangan yang ketiga.

Semoga Allah memberi kita keimanan yang kuat dan teguh agar bisa menjalankan perintahnya dengan tanpa rasa terpaksa, amin.

Thursday, August 21, 2008

Dan Setanpun tertawa


Anda dan saya pasti pernah menguap,bahkan mungkin tiap hari kita mengalami hal itu, karena menguap memang suatu hal yang wajar sebagai tanda datangnya rasa kantuk dan tubuh kita memerlukan istirahat. Yang tak wajar adalah menguap dengan menghembuskan nafas hingga terdengar suara "huaaa……….". Apalagi jika hal itu dilakukan didepan banyak orang, tentu saja hal itu membuat mereka merasa risih melihat dan mendengarnya. Yang lebih tidak wajar lagi apabila sang penguap baru bangun dari tidur panjang dan belum sempat menyikat gigi ditambah tak menutup mulutnya ketika menguap layaknya seekor kudanil yang hendak menyantap makanannya atau kucing yang sedang menguap. Huh! bisa dibayangkan kan, betapa risih dan jijiknya kita melihat hal itu. Bagaiman tak risih jika di hari yang cerah kita disuguhi pemandangan seperti itu .Dan bagaimana kita tak merasa jijik jika yang menguap mengeluarkan nafas bercampur air liur yang berbau "super busuk" yang mungkin lebih busuk dari bau mulut orang yang habis memakan bawang mentah atau jengkol.

Mungkin memang banyak orang yang mengatakan bahwa menguap dengan gaya seperti di atas terasa lebih nikmat,puas dan plong. Tapi saya tak yakin akan hal itu, malahan hati kecil saya berbisik lirih: "Jangan – jangan yang berkata seperti itu adalah orang – orang yang memang terbiasa bergaya seperti itu ketika menguap.

Any way setiap orang memang berhak dan bebas mengungkapkan pendapatnya dan mengekpresikan jati dirinya, tapi kita harus ingat bahwa kebebasan kita terbatasi oleh kebebasan orang lain. Begitu juga hak kita terbatasi oleh hak oang lain, dalam arti, tak boleh kita melakukan sesuatu dengan dalih kebebasan yang kita miliki hingga melanggar kebebasan orang lain. Kita memang bebas tetapi jangan sampai orang lain tersakiti oleh kebebasan kita, sebagaimana kitapun tak ingin disakiti olehnya dengan alasan kebebasan yang ia miliki. Walhasil segala sesuatu itu tentu ada aturan mainnya, tanpa memandang apakah sesuatu itu bagian dari ajaran agama atau bukan.

Oke, sekarang balik ke topik kita tentang menguap. Saya akan memulainya dengan mengajukan satu pertanyaan tuk anda: "Percayakah anda jika ada yang mengatakan bahwa setan itu bisa tertawa dan menertawakan kita umat manusia yang notabene lebih mulia darinya"?.Saya pribadi percaya akan hal itu dan andapun saya rasa harus percaya juga, sebab yang menyatakan hal itu adalah Sang mahaguru Muhammad SAW. Ya, beliaulah yang berstatemen seperti diatas sebagaimana terekam dalam salah satu hadistnya :

Jika salah satu dari kalian menguap maka hendaklah ia menahan sekuatnya karena apabila ia mengeluarkan suara "haaaa…"(ketika menguap) maka setanpun kan memertawainya ketika itu.

Dalam hadist lainpun beliau bersabda:

Jika salah satu dari kalian menguap maka hendaklah ia menutupi mulutnya dengan tangan, jangan membiarkan mulutnya terbuka lebar karena setan akan menertawakannya (jika membiakannya terbuka).

Sampai disini mungkin ada yang bertanya:"Apa iya setan benar – benar tertawa?. Hati saya meyakini hal itu karena saya yakin bahwa mahaguru tak pernah berbohong. Dan apa yang keluar dari mulutnya merupakan wahyu dari Allah SWT. sebagaimana firman-Nya:

Tidaklah sekali – kali ia (Muhammad) berkata menuruti hawa nafsunya. Yang dikatakannya tak lain merupakan wahyu yang diwahyukan (padanya.)(QS:An Najm :3-4).

Dari hadist diatas dapat kita simpulkan bahwa agama islam mengajarkan kepada umatnya tata cara menguap yang baik dan benar serta sesuai dengan nilai - nilai kemasyarakatan yang luhur, yaitu ;

1.Apabila kita hendak menguap maka sebaiknya kita menahannya sekuat mungkin, jangan sampai ada suara "Haaa…"yang keluar dari mulut kita.

2.Kalau toh tak mampu menahannya hendaknya kita tutup mulut kita dengan telapak tangan.

Itu semua kita lakukan agar terhindar dari ejekan dan tawa para setan serta sekaligus mendapatkan pahala jika kita berniat mengamalkan ajaran agama dan mengikuti apa yang mahaguru Muhammad ucapkan dan terapkan.

Sekedar menyampaikan memang lebih mudah daripada mengamalkan, bukan?.

Friday, May 30, 2008

Kiat sukses jitu dari Sang Mahaguru

Kiat sukses jitu dari Sang Mahaguru


Seorang arab badui yang sangat dangkal pengetahuannya tentang agama islam suatu ketika mendatangi Sang Mahaguru, Muhammad SAW. dengan maksud ingin mengutarakan segala keinginan dan cita - citanya serta menanyakan bagaimana cara menggapainya. Setelah mendapat perkenan iapun segera menyatakan keinginananya pada sang mahaguru sebagai berikut :

Badui : Aku ingin menjadi orang paling pintar.
Mahaguru: Bertakwalah pada Allah niscaya kau kan menjadi orang paling pintar.
Badui: Akupun ingin jadi orang terkaya.
Mahaguru: Merasa cukuplah dengan segala pemberian tuhanmu,pasti kau kan jadi orang terkaya.
Badui: Aku senang jika aku menjadi manusia paling adil.
Mahaguru: Cintai manusia sebagaimana engkau mencintai dirimu kaupun kan menjadi manusia paling adil.
Badui: Akupun senang jika ku jadi insan terbaik
Mahaguru: Jadilah orang yang bermanfaat, engkaupun kan jadi insan terbaik.
Badui: Aku juga senang jika ku menjadi orang paling istimewa disisi Allah.
Mahaguru: Perbanyaklah dzikirmu, kaupun kan menjadi orang paling istimewa disisi-Nya.
Badui: Aku ingin imanku sempurna.
Mahaguru: Perbaiki akhlakmu, niscaya kan sempurna imanmu.
Badui: Aku juga ingin termasuk kedalam golongannya orang – orang yang mencapai derajat ihsan.
Mahaguru: Sembahlah Allah seakan – akan kau melihatnya, jika kau tak melihatnya yakinlah bahwa ia melihatmu, pasti kau kan mencapai derajat ihsan.
Badui: Akupun berkeinginan masuk kedalam deretan orang – orang yang taat.
Mahaguru: Tunaikan segala kewajibannya, kaupun termasuk orang – orang yang taat.
Badui: Aku ingin bertemu Allah dalam keadaan bersih dari segala dosa.
Mahaguru: Mandi dan bersucilah dari hadast besar, engkaupun kan bertemu dengan-Nya dalam keadaan bersih dari segala dosa.
Badui: Aku juga ingin dibangkitkan pada hari kiamat nanti dalam sebuah cahaya.
Mahaguru: Jangan sekali –kali kau mendzalimi seseorang, pasti kau kan dibangkitkan dalam sebuah cahaya.
Badui: Akupun ingin dikasihi Tuhanku pada hari kiamat esok.
Mahaguru: Kasihi dirimu dan hamba tuhanmu, kaupun kan dikasihi oleh-Nya pada hari kiamat.
Badui: Ku ingin dosaku menjadi sedikit.
Mahaguru: Banyak istighfarlah, niscaya dosamu jadi sedikit.
Badui: Aku ingin menjadi manusia paling mulia.
Mahaguru: Jangan pernah mengadukan urusanmu pada makhluk, kau kan jadi manusia termulia.
Badui: Akupun ingin menjadi orang paling kuat.
Mahaguru: Bertawakkallah pada Allah, pasti kau jadi orang paling kuat.
Badui: Aku juga ingin Allah memperluas rizkiku .
Mahaguru: Selalu dalam keadaan suci dari hadast kecil dan besarlah,Allahpun kan meluaskan rizkimu.
Badui: Aku berkeinginan tuk menjadi salah seorang yang dicintai Allah dan Rasulnya.
Mahaguru: Cintailah segala hal yang dicintai Allah dan Rasul-Nya, engkaupun kan jadi salah seorang yang dicintainya.
Badui: Aku juga berkeinginan tuk selamat dari murka Allah pada hari kiamat.
Mahaguru: Jangan marah pada seorangpun,pasti kau kan selamat dari murka-Nya pada hari kiamat.
Badui: Akupun berkeinginan doaku dikabulkan
Mahaguru: Jauhi makanan yang haram ,doamupun kan dikabulkan.
Badui: Aku ingin Allah menutupi beburukanku saat kiamat nanti.
Mahaguru: Tutupi keburukan saudaramu, Allahpun kan menutupi keburukanmu saat kiamat nanti.
Badui: Apa yang bisa menyelamatkanku dari dosa.
Mahaguru: Air mata, rendah hati dan penyakit.
Badui: Amal baik apa yang paling besar disisi Allah?.
Mahaguru: Akhlak mulia, tawadhu’dan sabar atas cobaan.
Badui: Amal buruk apa yang paling hina disisi Allah?.
Mahaguru: Akhlak yang buruk dan pelit.
Badui: Apa yang menenangkan amarah Tuhan didunia dan akhirat?.
Mahaguru: Shadaqah secara sembunyi dan menyambung persaudaran.
Badui: Apa yang bisa mematikan api neraka jahannam pada hari kiamat?
Mahaguru: Bersabar didunia atas segala cobaan dan musibah.

Demikianlah dialog yang cukup panjang antara Mahaguru,Muhammad SAW dan Si Badui. Dan yang perlu saya tegaskan disini adalah bahwa meskipun dialog tersebut terjadi antara mahaguru dan seorang badui tetapi hal itu tak menjadikan kita umatnya dilarang mengamalkan apa yang sisarankan beliau dengan alasan bahwa saran itu ditujukan khusus tuk si badui tadi karena setiap perkataan yang keluar dari lisan Rasulullah merupakan petunjuk dan wahyu yang diturunkan atasnya tuk di dampaikan pada kita umatnya tanpa melihat latar belakang histori apa yang melandasi munculnya perkataan tersebut. Wallahu a’lam.

Wednesday, April 23, 2008

Surat intimidasi nabi tuk para jin jahat

Berikut ini adalah surat intimidasi Rasulullah Muhammad SAW.tuk para jin jahat pengganggu umat islam. Jika dirumah anda terdapat jin yang selalu mengganggu anda dan keluarga, cobalah tempel atau gantungkan surat dibawah ini di ruangan yang didiami jin tersebut, atau letakkanlah dibawah bantal tidur anda, insya allah ia akan tersiksa dan segera meninggalkan kediaman anda.
Surat ini beliau layangkan ketika mendapat pengaduan dari Abu dujanah,salah seorang sahabat yang setiap malam selalu diganggu jin jahat berbadan hitam berperawakan tinggi penghuni ruang tidurnya dengan cara melemparkan bola api ke mukanya. Ketika mendengar hal itu rasulullah lansung memerintahkan sayyidina Ali tuk menulis surat dibawah ini :

بسم الله الرحمن الرحيم
هذا كتاب من محمد رسول رب العالمين إلى من يطرق الدار من العمار والزوار إلا طارقا يطرق بخير؛ أما بعد: فإن لنا ولكم في الحق سعة، فإن كنت عاشقا مولعا أو فاجرا مقتحما فهذا كتاب الله ينطق علينا وعليكم بالحق، إنا كنا نستنسخ ما كنتم تعملون ورسلنا يكتبون ما تمكرون، اتركوا صاحب كتابي هذا وانطلقوا إلى عبدة الأصنام وإلى من يزعم أن مع الله إلها آخر. لا إله إلا هو كل شيء هالك إلا وجهه له الحكم وإليه ترجعون. حم لا ينصرون. حم عسق تفرق أعداء الله وبلغت حجة الله ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم - فسيكفيكهم الله وهو السميع الع

Sunday, April 6, 2008

Rahasia dibalik tak terkabulnya doa

Dalam sebuah acara dialog interaktif yang ditayangkan oleh salah satu televisi swasta, salah saorang penanya mengutarakan keluhannya kepada seorang ulama yang menjadi penjawab dalam acara tersebut mengenai tak kunjung terkabulnya doa yang selama ini panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa hingga hamper saja ia putus asa karena saking lamanya bersabar dan terus menunggu.

Ya, keluhan seperti diungkapkan si penanya diatas memang banyak terdengar disekitar kita. Betapa seringnya kita mendengar hal itu dari orang – orang disekitar ita atau bahkan mungkin dari diri kita sendiri. Yang berprofesi sebagai pedagang berkesah mengenai mengapa doa agar barang dagangannya laris manis dan banyak pelanggan tak juga dikabulkan meski ia sering kali mengunjungi orang – orang yang dianggap memiliki keramat. Si pemilik bisnis property mengeluhkan doanya yang belum diijabahi agar izin penggusuran rumah – rumah penduduk dan pembangunan propertynya segera diturunkan oleh pemerintah padahal sudah bolak – balik melobi para pejabat terkait bahkan telah mengeluarkan bermilyar rupiah tuk memberi uang saku mereka. Sang pejabat Negara berkata :"Kenapa Tuhan tak kunjung mengangkat krisis multi dimensi yang menerpa bangsa ini sejak satu decade yang lalu padahal kami selalu berdo'a disetiap acara keagamaan dan telah mengadakan doa bersama antar umat beragama yang ada di tanah air. Suami – istri yang telah lama berumah tangga bersedih sebab tak juga dikaruniai keturunan yang akan meneruskan perjalanan sejarah keluarga walaupun sudah terlalu sering mengunjungi dokter atau bahkan sampai meminta air jampi – jampi dari orang pintar. Pasutri yang telah dikaruniai banyak anakpun tak jarang mengeluh karena rezekinya tak cukup tuk menghidupi anak – anaknya padahal banyak kyai atau ustadz yang bilang "Banyak anak banyak rezeki" tapi mengapa tuhan belum juga membukakan pintu rezeki-Nya. Para kyai dan guru juga mungkin berkeluh kesah mengenai murid – muridnya yang susah memahami pelajaran yang disampaikan meski mereka selalu bangun pada malam hari tuk mendirikan sholat tahajjud dan hajat memohon pada tuhan agar mereka diberi kemudahan dalam belajar. Dan murid – muridpun banyak yang berkata mengapa Allah belum memberinya anugerah berupa kemudahan dalam menangkap dan menghapal materi pelajaran padahal berbagai doa sudah diwiridkan bahkan kermacam tirakat telah dijalani dan lain sebagainya.

Sebenarnya ada apakah dibalik tak kunjung terkabulnya doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT.?. Ada yang kelirukah dalam munajat kita?. Tidakkah tuhan maha pemurah dan maha pengasih?. Bukankah tuhan sendiri yang memerintahkan kita tuk berdoa dan bankan Ia juga yang berjanji tuk mengabulkan doa kita ketika Ia berfirman ''Ud'uuni astajib lakum",berdoalah padaku niscaya aku kabulkan.? sungguh tak masuk akal jika ada yang berkata"Tuhan mungkin tak mendengar doa kita atau Ia lupa menepati janji-Nya" sebab Ia maha mendenganr dan selalu menepati janji pada hamba-Nya. Baginda Nabi Muhammad pun jauh – jauh hari telah bersabda: Takkan binasa seseorang yang selalu berdoa". Jika begitu mengapa doa kita belum terijabahkan atau bahkan mungkin tertolak?

Sebab tak terkabulnya sebuah doa

Keluhan bernada protes seperti diatas memang banyak terungkap, tidak hanya di zaman sekarang dimana kita sudah terlalu banyak dicekoki berbagai maksiat bahkan ketika kita sedang berada dalam rumah sekalipun, baik yang lewat media massa berupa koran,atau majalah, audio sperti radio dan visual macam televisi dan CD Player melainkan hal semacam itupun sudah ada sejak zaman kenabian, empat belas abad yang lalu, terbukti rasulullah pernah menceritakan kisah seorang yang sangat taat dalam mengerjakan berbagai ibadah dalam agama hingga kusut dan tak beraturan rambutnya sedang menengadahkan kedua tangannya ke langit dan berdoa kepada tuhan sambil berkata:"ya rab,ya rab' wahai tuhanku, wahai tuhanku, sedangkan makanannya haram,pakaiannya haram, gizinya juga haram, bagaimana mungkin doanya akan terkabul!.

Dari cerita nabi tersebut saya mengambil kesimpulan bahwa diantara berbagai macam sebab yang menjadikan doa kita tak juga terkabul adalah karena barangkali kita masih memakai pakaian yang kita beli dengan uang haram, atau makanan yang kita santap sehari – hari kita peroleh dengan jalan yang tak dibenarkan agama seperti mencuri atau meminta dengan paksa dan lainnya,atau juga minuman yang kita minum merupakan dari air haram yangkita peroleh dengan cara menyabotase saluran air tetangga atau pemerintah dan lain sebagainya.

Walhasil kita harus selalu introspeksi alias muhasabah diri agar kita terbebas dari hal – hal haram yang bisa menjadi sebab tak terkabulnya doa kita sebab hanya kitalah yang tahu tentang halal dan haramnya segala hal yang kita pergunakan sehari – hari.
Selain itu ada satu hal yang tak kalah penting kita perhatikan agar doa kita dikabulkan Allah yaitu;adab serta tatacara berdoa kepada-Nya. Inilah yang mungkin kurang begitu kita perhatikan dan lakukan ketika berdoa.

Adab dan tatacara berdoa

Ada beberapa adab dan tatacara yang mesti kita kakukan tatkala kita memanjatkan doa dan mengharapkan tekabulnya doa kita seperti yang dijelaskan oleh Imam al-Ghazaly dalam salah satu buku karangannya,diantaranya sebagai berikut:

Memilih waktu yang tepat tuk berdoa.
Ada banyak waktu dimana kita sangat dianjurkan tuk berdoa pada saat itu seperti sepertiga malam yang terakhir;antara jam dua malam hingga waktu subuh sebab nabi Muhammad pernah berkata bahwa:Allah SWT.turun kebumi pada sepertiga malam yang terakhir dan berkata:"siapapun yang berdoa padaku pasti ku kabulkan, yang meminta sesuatu padaku niscaya kan kuberi dan yang memohon ampunanku akan ku ampuni dosa – dosanya. Atau setiap habis sholat lima waktu, sepanjang hari jum'at,hari arafat dan bulan ramadhan.

Memilih kondisi yang tepat.
Diantara kondisi ysng sangat bagus tuk berdoa ialah ketika kita sedang bersujud dalam sholat, karena kondisi itulah yang paling menunjukkan betapa dekatnya kita kepada Allah sebagaimana sabda nabi:"Jarak paling dekat antara hamba dengan tuhannya adalah ketika ia bersujud,maka perbanyak doalah ketika itu". Selain itu adalah ketika kita berpuasa,baik pusa wajib maupun sunah karena nabi bersabda:"Orang yang berpuasa itu tak ditolak doanya".

Memperlirih suara
Yaitu dengan mengatur tekanan suara selirih mungkin sebab Allah melarang kita berdoa dengan suara yang keras sebagaimana firmannya:"Jangan kau perkeras suaramu ketika berdoa dan jangan pula kau samarkan suaramu ketika berdoa (QS:al Isra:110).
Merendahkan diri dan khusyuk, sebagaimana firman Allah :"Berdoalah pada tuhanmu dengan merendahkan diri dan melirihkan suara(QS:Al A'raf:55).

Yakin terkabul
Ya, kita harus yakin bahwa doa yang kita panjatkan akan dikabulkan oleh Allah SWT.karena nabi mengajarkan kita tuk selalu optimis dalam berdoa, beliau berkata:"Berdoalah kalian semua kepada Allah dengan rasa optimis akan terkabulkan.
Membuka doa dengan dzikir dan sholawat pada rasulullah.
Artinya kita mesti memulai doa kita dengan dzikir kepada Allah dan mengucapkan shalawat pada baginda nabi seperti mangucapkan: Alhamdulillahi robbil 'alamin, allahumma sholli wasallam 'ala sayyidina Muhammadin wa ala ali Muhammad" lalu menyebutkan keinginan kita.

Inilah beberapa tatacara yang mesti kita laksanakan jika kita menginginksn terkabulnya doa yang kita panjatkan kepda Allah SWT.semoga kita bosa mengamalkan hal tersebut. Wallahu a'lam.

Thursday, March 27, 2008

Rahasia dibalik tabir takwa

Semua orang islam yang sering menghadiri pengajian agama atau siraman rohani sudah barang tentu begitu hapal akan kalimat berikut ini:"Dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya". Ya, itulah pengertian dari Taqwa kepada Allah Yang Maha Esa.

Bahkan sangat mungkin saudara – saudara kita yang jarang mengikuti dan menghadiri acara – acara semacam diataspun telah mendengar dan hapal kata – kata tersebut karena minimal seminggu sekali umat islam diseluruh dunia mendengar kalimat itu dari lisan sang khatib ketika berkhotbah pada saat mendirikan sholat ju'mat sebab itu merupakan salah satu rukun yang wajib dilakukan dalam khotbhah tersebut meskipun dengan bahasa yang berbeda beda. Yang berbahasa arab akan menyitir ayat dalam Al qur'an : Ittaqullaha haqqo tuqotih wala tamutunna illa wa antum muslimun (QS:Ali Imran 102) atau salah satu hadist Nabi: Ittaqullaha haitsuma kunta.sang khatib di Indonesia kan mengatakan "Bertakwalah kamu sekalian dengan sebenar – benar takwa,yaitu dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya dan lain sebagainya.

Walhasil, mayoritas kaum muslimin seantero jagat raya pasti pernah mendengar divinisi takwa diatas. Tapi apakah kita telah mengamalkan ajaran mulia ini?,berapa persenkah dari satu sepertiga milyar umat islam dunia yang benar – benar mengamalkan takwa sebagaimana pengertian tersebut? Atau malah kebanyakan dari kita hanya mendengarnya melalui kuping kanan dan dengan otomatis keluar kembali lewat kuping kiri?.Hanya diri kita masing – masinglah yang mengetahui seberapa jauh kita telah mengamalkan hal itu dan seberapa tinggi tingkat ketakwaan kita terhadap Allah SWT.

Mungkin banyak dari kita yang belum mau dengan sungguh – sungguh bertakwa, sebenarnya bukan karena tak senang dengan adanya pengertian takwa yang seakan memenjarakan kebebasan kita sebagi manusia merdeka atau mengingkari ajaran islam tersebut melainkan karena memang belum mengetahui akan balasan, manfaat atau rahasia dibalik takwa itu. Hal ini memang sangat wajar muncul di benak kita semua apalagi dengan kondisi dan situasi seperti zaman sekarang ini yang semuanya menuntut adanya "take and give",pertimbangan untung – rugi, manfaat dan madharat danlain sebagainya yang menjadikan kita mesti berfikir kerakali – kali untuk melakukan ataupun meninggalkan sesuatu. Maka itu wajar saja jika ada yang bertanaya :rahasia apakah yang ada dibalik tabir takwa?,mengapa sih kita mesti bertakwa?, apasih yang akan kira raih manakala telah bertakwa?,pahala apa yang dijanjikan Allah tuk orang – orang yang bertakwa? dan berbagai pertanyaan semacamnya.

Dari sini penulis merasa tertantang untuk mencari tahu akan jawaban berbagai pertanayaan diatas tuk kemudian menuliskan dan mempersembahkannya bagi para saudara dan saudari kita seiman dan seagama.

Rahasia dan manfaat takwa

Allah SWT. Berfirman dalam Al qur'an :Hai orang – orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar – benar takwa kepada-Nya;dan janganlah sekali –kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama islam.(QS:Ali Imran:102). Melalui ayat ini Allah memerintahkan kita semua umat islam untuk benar – benar bertakwa kepadanya dan mewanti – wanti agar jangan sampai kita meninggalkan dunia ini dalam keadaan tidak memeluk agama islam. Dari sini kita bisa menarik sebuah kesimpulan kecil, bahwa takwa memiliki arti penting dalam syareat islam dan kehidupan kita karena jika keduanya tak memiliki peran penting dalam agama sudah barang tentu Allah takkan memerintahkan kita tuk bertakwa dan melarang kita tuk tidak beragama selain agama islam sebab Ia takkan mungkin mewajibkan sesuatu kecuali didalamnya terdapat hikmah dan kebaikan serta kebahagiaan kita di dunia maupun di akhirat kelak.

Hal ini terbukti dengan banyaknya ayat – ayat yang berbicara tentang takwa di banyak surat dalam al-qur'an bahkan beberapa diantara nya yang dibarengi dengan suatu janji atau imbalan yang kan kita peroleh jika kita benar – benar bertakwa, diantaranya sebagai berikut:

Kebersamaan dengan Allah SWT. Allah berfirman : Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilash bahwa Allah beserta orang – orang yang bertakwa. (QS:Al Baqarah:194).
Pengajaran dari Allah SWT. Firman Allah dalan Al qur'an: Dan bertakwalah;Allah mengajarmu; dan Allah maha mengetahui segala sesuatu. (QS: Al Baqarah:282).
Keselamatan dari api neraka. Allah berfirman : Kemudian kami akan menyelamatkan orang – orang yang bertakwa dan membiarkan orang – orang yang zalim didalam neraka dalam keadaan berlutut. (QS: Maryam:72).
Solusi bagi segala permasalahan dan rizki yang tak terduga. Firman-Nya dalam Al qur'an: Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka – sangkanaya.(QS: At talak:2-3).
Segala urusan menjadi mudah. Allah berfirman: Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan kemudahan dalam urusannya (QS:At talak:4).
Penghapus kesalahan dan pelipat gandaan pahala. Sebagaimana Allah berfirman : Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menghapus kesalahan – kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.(QS:At talak:5).
Kemuliaan di dunia dan akhirat, Sebagaimana pula Ia berfirman: Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah yang paling bertakwa diantara kamu (QS:Al Hujurat:13).
Janji surga. Allah telah berfirman: Itulah surga yang akan kami wariskan kepada hamba – hamba kami yang selalu bertakwa (QS: Maryam:63).
Janji diberi furqan,yaitu petunjuk yang dapat membedakan antara yang hak dan yang batil, sebagaimana Allah berfirman: Hai orang – orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqan (QS:Al anfal:29)

Inilah beberapa poin yang notabene merupakan rahasia,manfaat serta janji – janji Allah yang akan diberikan kepada para hamba yang bertakwa kepada-Nya. Semoga dengan ini kita lebih bisa meningkatkan ketakwaan kita terhadap Allah Yang Maha Esa. Wallahu a'lam.

Yemen,19 Rabiul Awal 1429 H.
25 Maret 2008 M.

Wednesday, March 19, 2008

Arti,manfaat dan keutamaan bershalawat

Dalam surat Al-Ahzab ayat ke lima puluh enam Alah SWT berfirman yang artinya: Sesungguhnya Allah dan malaikat –malaikatnya bershalawat untuk nabi. Hai orang –orang yang beriman, bershawatlah am untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya
Melalui ayat diatas Allah SWT. mengabarkan kepada kita umat islam bahwasanya Ia dan seluruh malaikat penghuni langit beshalawat untuk nabi kita ,Muhmmad SAW.sekaligus memerintahkan kita tuk berhalawat dan menyampaikan salam penghormatan untuknya. Perintah ini semakin diperkuat oleh sabda nabi dalam salah satu hadistnya: Berhalawatlh kamu selkaian unukku diamanapun kalian beraa karena sungguh salawatmu benar- benar sampai kepadaku. Bahkan lebih lanjut beliau mengecam orang – orang yang tak mau bershalawat untukya manakala nama beliau disebut. Nabi berkata: Orang yag pelit adalah orang yang ketika namaku disebut dihadapannya tidak mau bershalawat untukku.
Dari sini jelaslah bahwa shalawat memiliki kedudukan penting dalam agama islam karena hal itu menunjukkan sikap pengagungan dan pengungkapan rasa cinta kita terhadap beliau. Jika Allah saja memberi shalawat untuk nabinya bagaimana dengan kita yang notabene merupakan umatnya, sudah barang tentu merupakan kewajiban bagi kita semua untuk bershalawat baginya. Lalu apakah yang dimaksud dengan "Allah dan para malaikat bershalawat untuk nabi? Begitu juga shalawat dan salam kita untukya?

Makna shalawat

Ditinjau dari segi bahasa,shalawat itu memilki beberapa arti yang berbeda tergantung siapa yang bershalawat. Jika yang bershalawat adalah Allah,ia memiliki arti rahmat.dan pujian serta pengagungan Jadi yang dimaksud dengan "Allah bershalawat untuk nabi"sebagaimaa ayat iatas adalah: Allah melimpahan rahmatnya kepada nabi Muhammad SAW.sekaligus memberikan pujian padanya serta mengagungkannya di dunia maupun di akhirat kelak. Bentuk dari pengagungan Allah terhadapnya di dunia adalah dengan mengharumkan nama dan memuliakan agamanya,.sedangkan di akhirat dengan memberikan pahala serta kasih sayang pada umatnya dan memberi derajat yang tinggi disisinya.
Sedangkan jika yang bershalawat adalah malaikat, ia berarti permohnan ampun, yaitu permohonan ampun yang terus menerus hingga hari kiamat dari para malaikat kepada Allah untuh Nabi kta Muhammad SAW.
Adapun jika yang bershalawat adalah manusia seperti kita, ia memberi arti doa permintaan rahmat. Maka ketika kita bershalawat untuk rasulullah berarti kita sedang memohon kepada Allah agar melimpahkan rahmat-Nya bagi baginda nabi Muhammad SAW.
Sampai disini, mungkin muncul pertanyaan dalam benak kita; untuk apa kita bershalawat bagi rasulullah?. Bukankah allah telah melimpahkan rahmatnya pada beliau?. Tidakkah Allah telah mengampuni dosa – dosa beliau sebagaimana Ia nyatakan dalam al qur'an: Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata,supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosa –dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus (QS:l Fath:1-2)?

Manfaat dan keutamaan bershalawat

Ada banyak manfaat dan keutmaan yang kita peroleh manakala berhalawat utuk rasulullah SAW. sebagaimana disebutkan oleh imam Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah dalam bukunya :"Jalaul afham fi assholati 'ala khoiril anam" diantarnya:
Melaksanakn perintah Allah sebagaimana ayat diawal tulisan ini.
Ikut berpartisipasi dalam bershalawat sebagaimana Allah dan para malaikatnya bershalawat untuk nabi kita seperti yang digambarkan ayat tersebut
Memperoleh sepuluh sholawat dari Allah SWT.sebagaimana nabi berkata:Barang siapa bershalawat kepadaku satu kali maka Allah akan membalasnya dengan sepuluh kali shalawat dan mengangkatnya sepuluh derajat serta mencatat untuknya sepuluh kebaikan dan menghapus darinya sepuluh keburukan
Diangkat sepuluh derajat oleh Allah SWT. sebagaimana hadist diatas.
Mendapatkan sepuluh kebaikan seperti hadis diatas
Dihapuskan sepuluh keburukan
Menjadi orang yang paling utama disisi raulullah di akhrat kelak. Nabi bersabda: Manusia yang paling utama disisiku adalah yang paling banyak bershalawat umtukku
Berhak mendapatkan syafaat dari rasulullah pada hari kiamat kelak sebagaimana sabda nabi: Barang siapa yang membaca "Allahumma sholli 'ala muhammad wa anzalahul maq'adal muqorrob 'indaka yaumal qiyamah" maka berhak mendapatka syafaatku.
Dan lain sebagainya, seperti tertulis dalam buku tersebut.

dari sini kita dapat menarik sebuah kesimpulan bahwasanya yang membutuhkan shalawat bukanlah rasulullah SAW. melainkan kita semua umat islam sebab pada hakikatnya shalawat yang kita ucapkan kan kembali manfaatnya kepada kita juga debagimana tertera diatas.
Wallahu 'alam


Yemen,12 Rabi'ul Awal 1429 H.
19 Maret 2008 M.

Wednesday, March 12, 2008

islam dan pengendalian amarah

Salah seorang sahabat, Abdullah Ibnu Amr pernah bertanya kepada Rasulullah, Muhammad SAW. mengenai hal apa yang bisa menyelamatkannya dari murka Allah. Baginda nabipun menjawab:" Jangan marah". Itulah jawaban beliau. Sungguh suatu jawaban yang sangat singkat tapi memiliki makna sangat luas yang apabila kita bisa merenungi dan memahami serta mengamalkannya sudah barang tentu kita kan selamat dari murka tuhan sebab rasul tak pernah berbohong sekalipun.

Rasulullah dengan wasiatnya diatas tadi sebenarnya tidak bermaksud melarang kita untuk tidah marah sama sekali sebab marah itu merupakan salah satu sifat fitrah manusia—oleh karenanya tak kan mungkin tuk dihilangkan-- melainkan menganjurkan kepada kita, umatnya tuk tidak melakukan sesuatu atas dasar kemarahan ketika amarah sedang meluap karena ketika itu akal pikiran kita sedang tidak dalam keadaan stabil. Bahkan lebih lanjut beliau kerkata bahwa marah itu berasal dari setan yang selalu mengajak pada kerusakan

Pernahkah anda melihat orang yang sedang marah? Bagaimana keadaan dan reaksinya ketika itu?. Dalam kehidupan sehari – hari tentu kita pernah melihat orang yang sedang meluap amarahnya, baik itu teman dekat, tetangga, orangtua, pasangan hidup atasan kerja dan lain sebagainya. Ketika ia dalam kondisi seperti itu kita kitapun kan menyaksikan bagaimana kemaran itu merubah warna kulit dan mukanya menjadi merah padam disertai dengan mata yang membelalak tajam dan nafas tak beraturan serta polah tingkah layaknya orang yang sedang kemasukan roh jahat. Jika sudah begitu mulutnyapun akan dengan mudah mengucapkan sumpah serapah dan kata – kata kotor lagi memjijikkan yang siapapun kan beristighfar manakala mendengarnya. Tanganpun kan memukul ,merobek dan bahkan mungkin membunuh orang yang menjadi obyek kemaranhannya. Dan jika tak berhasil meluapkannya padanya iapun kan menjadikan dirinya serta apapun disekitarnya sasaran luapan marahnya, pakainan yang dipakai bisa ia robek, barang – barang kan dirusak dan sebagainya. Setelah itu dihatinya pun kan timbul rada benci dan dendam yang teramat dalam terhadap orang yang dimarahinya. Kalau sudah begitu iapun takkan segan – segan memfitnahnnya, menyebarkan keaiban dan rahasianaya serta mengadu dombanya.

Renungkanlah betapa buruknya manusia ketika dilanda amarah bahkan lebih buruk daripada binatang buas sekalipun. Nah oleh sebab itulah Rasulullah mewasiati kita semua melalui hadist diatas bahkan beliapun memberikan beberapa cara agar kita selamat dari akibat yang mungkin muncul dari luapan kemarahan kita.

Tips – tips mengendalikan marah
Berikut ini beberapa tip yang diajarkan agama islam kepada umatnya tuk diamalkan ketika kemarahan mulai menunjukkan luapannya agar kita terhindar dari hal – hal yang tak kita inginkan sebagai akibat dari kemarahan kita, sebagaimana di sebutkan oleh Imam AlGhozaly dalam bukunya, Ihya' 'ulumiddin.

Secara garis besar beberapa tip berikut ini terbagi menjadi dua bagian;abstrak dan non abstrak. Yang penulis maksud dengan bagian pertama adalah beberapa cara yang mungkin ditempuh dengan melalui akal pikiran dan penghayatan, yaitu sebagai berikut:

1. Merenungi dan menghayati makna beberapa ayat suci Al qur'an berikut yang menerangkan keutamaan memaafkan dan menahan serta memendam amarah agar timbul keinginan tuk meraih fadhilah dan pahala dari hal tersebut dan melupakan amarah yang sedang meluap, seperti ayat " Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf serta berpalinglah daripada orang – orang yang bodoh (QS: Al A'raf:199) dan ayat:" Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang – orang yang bertaqwa,(yaitu) orang – orang yang menafkahkan (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit,dan orang – orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang – orang yang berbuat kebajikan.(QS: Ali Imran:133-134).
2. Memberi peringatan pada diri sendiri perihal akibat permusuhan dan balas dendam yang mungkin kan berkepanjagan dan turun menurun antara kita dengan orang yang kita marahi.
3. Membayangkan betapa buruk rupa dan mimik wajah kita ketika dalam keadaan marah seperti gambaran diatas. Maka itu coba kita mengaca pada cermin ketika kemarahan mulai menjalar niscaya kitapun kan malu melihat perubaha diri kita ketika itu.

Sedangkan yang penulis maksud dengan bagian kedua adalah beberapa hal yang mungkin kita lakukan manakala amarah mulai menyerang kita sebagaimana diajarkan oleh rasulullah kepada kita, yaitu sebagai berikut:

Meminta perlindungan kepada Allah SWT.karena marah itu berasal dari setan sebagimana rasul katakan. Dan hanya kepadaNyalah kita memohon perlindungan dari nya.
Jika kemaran belum hilang dengan cara pertama maka kita diperintah tuk duduk manakala sedang marah dalam keadaan berdiri atau tiduran ketika marah dalam keadaan duduk karena fackor yang menimbulkan marah itu adalah hawa panas sedangkan yang mengakibatkan munculnya hawa tersebut adalah pergerakan tubuh. Rasulullah berkata: "Marah itu layaknya bara api yang menyala dihati manusia.Tidakkah kau lihat bagaimana urat – urat lehernya mengembang jelas dan matanya memerah?. Jika kau mengalami hal itu maka duduklah atau tiduranlah jika marah menyerangmu dalam keadaan duduk".
Kalautoh masih belum hilang kita dianjurkan untuk berwudwu atau mandi membasahi sekujur tubuh karena rosulullah bersabda:"Sesungguhnya marah itu dari setan sedangkan ia tercipta dari api.Dan yang bisa mematikan api adalah air maka ketika salah seorang dari kalian marah maka hendaklah ia berwudhu".

Demikianlah beberapa tips yang diajarkan agama islam melalui Nabi islam, Muhammad SAW. tuk kita semua umatnya. Semoga kita bisa mengamalkan ajaran yang mulia ini. Wallahu a'lam





Yemen, 4 Rabiul awal 1429 H.
12 Maret 2008 M.

Thursday, March 6, 2008

Bicara baik atau diam

Pada sebuah kesempatan Rosululloh ,Muhammad SAW. bersabda : "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berbaik bicara atau diam" (HR:Bukhori:6018-Muslim:47)

Betapa mungkin kebanyakan umat islam pernah mendengar hadist diatas dalam banyak khotbah atau ceramah agama yang disampaikan oleh para khotib atau dai diberbagai kesempatan, bahkan siswa – siswi madrasah islam dan pesantren pasti telah hafal diluar kepala karena memang hadist tadi merupakan salah satru hadis populer dan wajib dihapalkan dalam mata pelajaran Mahfudzat atau Qur'an–Hadist. Tapi bagaimanakah apresiasi kita terhadap hadist tersebut?. Sudahkah kita merenungi mutiara makna yang terkandung didalamnya tuk selanjutnya kita terapkan dalam pergaualan kita sehari – hari?.Inilah beberapa pertanyaan yang patut kita pikirkan bersama demi kesempurnaan iman kita semua.

Pada dasarnya hadist tersebut tak menuntut kita tuk bicara atau diam seribu bahasa karena siapapun pasti tahu bahwa diantara sekian banyak hikmah dari penciptaan mulut dan lidah yang paling penting adalah untuk berbicara, mengungkapkan isi hati, menyeru pada kebaikan dan mencegah keburukan, mengajak manusia ke jalan Allah SWT.dan sebagainya. Jika begitu lalu apa yang dimaksud dengan :"Hendaklah ia berbaik bicara atau diam".

Makna hadist

Seorang Imam besar dalam bidang ilmu hadist, Ibnu Daqiqul'ied menjelaskan makna hadis ini sebagai berikut: Barang siapa beriman dengan keimanan sempurna—yang bisa menyelamatkannya dari ancaman siksa Allah dan sekaligus menghantarkannya memperoleh ridhaNya-- maka hendaklah ia berbaik bicara atau diam karena orang yang beriman kepada Allah dengan iman yang sebenarnya pasti takut akan ancaman siksaNya dan selalu berharap bisa meraih pahala serta terus berusaha mengerjakan segala perintah lagi menjauhi setiap laranganNya. Sedangkan faktor terpenting yang sangat mendukung tercapainya hal tersebut adalah selalu waspada dan berhati – hati dalam menggunakan seluruh anggota tubuh terlebih khusus lisan karena Allah SWT.telah berfirman : "Sesungguhnya pendengaran,penglihatan dan hati, semuanya itu akan dinminta pertanggungan jawabnya".(QS:Al-Israa:36). Dan Diapun berfirman: "Tiada satu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir".(QS:Qaaf:18). Baginda Nabipun bersabda: "Segala perkataan Bani Adan akan dimintai pertanggungaan jawab kecuali dzikir kepada Allah.dan amar makruf nahi mungkar".(HR:Tirmidzi).Selain itu ada pepatah yang mengatakan: luka hati yang diakibatkan oleh lisan lebih bahaya daripada luka yang akibat senjata tajam.

Kapan kita bicara atau diam

Siapapun yang memahami ayat dan hadist serta pepatah diatas sudah sepatutnya selalu mawas diri dan berhati – hati dalan menggunakan lisannya karena begitu beratnya pertanggungan jawab yang harus ia hadapi dihari kiamat kelak.Tapi bukan berarti itu semua melarang kita tuk berbicara dan hanya diam seribu bahasa melainkan kita dituntut untuk selalu berbicara dengan pembicaraan yang baik dan sopan lagi bermanfaat.

Lalu kapankah kita dianjurkan tuk barbaik bicara?. Dan kapankah kita dituntut tuk diam saja?. Imam As Syafi'i, seorang pakar hadis dan fikih terkemuka menjawab hal ini ketika menerangkan makna hadist diatas sebagai berikut: Ketika seorang muslim ingin berbicara hendaklah ia berfikir terlebih dahulu , jika ia merasa yakin bahwa apa yang akan ia ucapkan mengandung faedah dan dapat memberi manfaat bagi dirinya maupun rekan bicaranya maka ia dipersilakan tuk berbicara. Tetapi jika ia merasa apa yang kan ia katakan bisa mendatangkan malapetaka atau keburukan atas dirinya maupun kawan bicaranya maka disaat itulah ia harus berdiam, begitu juga jikalau ia ragu akan manfaat atau madharat yang mungkin timbul akibat perkataannya.

Demikuanlah, semoga kita termasuk dalam golongannya orang – oarng yang selalu mengamalkan apa yang telah kita ketahui dan pahami dari ajaran agama kita, amin..
Wallahu a'lam.




Yemen, 21 Shafar 1429 H.
29 Februari 2008 M.

Wednesday, March 5, 2008

Islam itu nasihat

Agama adalah kebenaran sedangkan syariat adalah jalan menuju kebenaran tersebut. Agama adalah buku kumpulan nasehat dan syariat adalah isi dari buku itu sendiri. Pada sebuah kesempatasn Tamim Addary, seorang sahabat Nabi Muhammad SAW.mengutarakan sebuah hadist yang ia dengar dari baginda rosululloh sebagai berikut :Nabi bersabda :"Agama (islam) adalah nasihat". Akupun (tamim) bertanya :"nasihat bagi siapakah wahai baginda?. Beliau menjawab:"Bagi Allah, Kitab dan utusanNya, Pemimpin umat islam serta seluruh kaun muslimin".
Dari hadist diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa hikmah diturunkannya agama islam adalah untuk memberi petunjuk serta nasehat kepada segenap manusia tentang bagaimana cara berinteraksi dengan Allah, kitab, rosulNya, pemimpin umat kaum muslimin serta semua umat islam demi tercapainya kebahagiaan duniawi dan ukhrowi. Ini juga memberi arti kepada kita bahwa islam tak hanya semata – mata mengurusi hubungan vertical seorang hamba dengan tuhannya saja (hablum minallah), melainkan juga memberi petunjuk pada umatnya tentang tatacara hidup bermasyarakat dalam rangka menjalin hubungan horisontal antar sesama manusia (hablum minannas).
Pada kesempatan kali ini penulis ingin menuliskan sekelumit tentang maksud dan arti dari beberapa poin yang tertera dalam hadist diatas, sebagai berikut:
Pertama: "Agama adalah nasehat bagi bagi Allah".Yang dimaksud dengan poin ini adalah bahwa agama islam mengajak kita tuk beriman kepada Allah dan menafikan sekutu atasnya serta meyakini kesempurnanan sifat – sifatNya dan menjauhkanNya dari segala kekurangan. Islam juga mengajarkan taat dan takwa dengan menjauhi apapun yang menjadi larangannNya serta mengamalkan semua perintahNya.

Kedua: "Agama adalah nasihat bagi kitabNya (Al-Qur'an)". Arti dari poin ini adalah bahwa islam memberi petunjuk kepada umatnya tuk mngimani kitab al –qur'an yang telah diturunkan kepada rosulNya, Muhammad SAW. dan meyaini bahwa itu merupakan perkataanNya yang maha suci tanpa ada satu hurufpun yang berasal dari perkataan nabi didalamnya. Islam juga mengajak umatnya tuk merenungi arti dan maknanya serta mengamalkan segala hukum dan ajaran yang terkandung didalamnya..Iapun mengharuskan pemeluknya tuk mengagungkan dan menjaga keorisinalannya dari tangan - tangan jahil yang ingin merubah isinya.
Ketiga: "Agama adalah nasehat bagi Nabi Muhammad SAW.".Poin ini memiliki makna bahwa agama islam mmemerintahkan kita beriman kepada Nabi Muhammad dan membenarkan segala wahyu yang diturunkan atasnya serta mengamalkan seluruh ajarannya serta menjadikannya panutan yang terbaik dalan segala aspek kehidupan karena ia adalah manusia paling beriman ,insan pilihan, profil pujaan sekaligus figur idaman.Agamapun mewajibkan kita tuk selalu menjadi penolongnya dengan cara membela ajarannya dari orang – orang yang tak ingin islam menjadi agama besar didunia.
Keempat: "Agama adalah nasihat bagi Para pemimpin umat islam". Yang dimaksud dengan poin in adalah bahwa agama islam mengajarkan pada umatnya tuk menaati pemimpinnya selama ia masih berjalan diatas rel kebenaran dan memimpin penuh dengan tanggung jawab dan keadilan.sedangkan pemimpin umat yang dimaksud adlah para ulama karena mereka adalah pewaris tugas kenabian dalam rangka menyebarkan risalah ajaran islam keseantero dunia. Selain mereka yang masuk dalam kategori pemimpin umat adalah umara' atau pemimpin nrgara karena merekalah yang disebut oleh al qur'an sebagai ulil amri dlam firman Allah :"wahai orang – orang yang beriman taatilah Alllah, dan taatilah rosul (Muhammad) serta ulil amri dari sebagianmu.."(QS:an nisa':59). Iapun menganjurkan pemeluknya tuk memberi kritik dan saran yang membangun apabila melihat sang pemimpin telah melakukan kesalahan karena pemimpin juga manusia biasa yang sudah barang tentu tak luput dari salah.

Kelima: "Agama adalah nasehat bagi seluruh umat islam".Arti dari poin ini adalah bahwa islam memerintsahkan kita umatnya tuk saling tolong menolong dalam suka dan duka, ringan sama dijinjing dan berat sama dipikul. Apa yang kita rasakan sudah semestinya juga dirasakan oleh saudara islam kita karena perumpamaan muslim satu dengan lainnya adalah bagaikan tubuh manusia;pabila ada saah satu anggota tubuh yang sakitmaka sekujur tubuhpun kan merasakan efeknya.Iapun mengajarkan kita tuk saling menyeru pada kebenaran dan mencegah kemungkaran sebagaimana ia memerintahkan kita membela satu sama lain dari segala gangguan umat agama lain. Wallahu a'lam.


Saturday, February 23, 2008

Islam,Iman dan Ihsan

Data statistik yang menunjukkan lebih dari delapan puluh persen penduduk Indonesia memeluk agama islam memang sangat patut kita syukuri karena dengan itu islam menjadi agama mayoritas bangsa indonesia dan dengan itu pula tanah air kita menjadi negara dengan penduduk beragama islam terbesar didunia melebihi seluruh negara islam di seluruh dunia sekalipun . Tapi dibalik itu semua kitapun tak dapat menutup mata dan lari dari fakta yang menyatakan bahwa sebagian besar umat islam dinegeri ini hanyalah islam identitas belaka alias "islam KTP"dalam arti mereka hanya tahu bahwa agama mereka adalah islam sebagaimana tertera pada Kartu Tanda Penduduk mereka tanpa mengetahui lebih dalam tentang apa itu islam dan bagaimana ajarannya.

Setidaknya ada tiga hal mendasar yang sangat urgen bagi seluruh muslim untuk mengetahuinya jika mereka ingin benar – benar menjadi seorang muslim hakiki, yaitu;Islam, Iman dan Ihsan. Nah dengan latar belakang inilah penulis memandang perlu adanya sebuah pemaparan ringkas dan jelas mengenai tiga hal tersebut. Maka dari itu penulispun mencoba tuk merealisasikan hal itu dalam artikel sederhana ini.

Islam, Iman dan Ihsan.
Sebelumnya penulis ingin mengemukakan sebuah hadist yang menerangkan tentang islam,iman dan ihsan.yang diriwayatkan oleh Sayyidina Umar bin Khattab. Ia berkata: Suatu hari ketika kami sedang duduk bersama Rosululloh SAW.datanglah seorang lelaki tak dikenal berambut hitam pekat dan berpakaian serba putih tanpa terlihat sedikitpun tanda bekas bepergian padanya.Iapun lalu duduk dihadapan Rosululloh dan berkata:"Terangkan padaku tentang islam", rosul menjawab:"Islam adalah Persaksianmu bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah,amalmu mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, menjalankan puasa dan menunaikan haji. Iapun berkata lagi:"Katakan padaku apa itu Iman?", rosulullohpun berkata:"Iman Adalah kepercayaanmu terhadap Allah, seluruh MalaikatNya, Kitab – kitabNnya, para UtusanNya, Hari Kiamat dan baik-buruknya keputusan Allah. Iapun lagi – lagi berkata:"Paparkan padaku tentang Ihsan", rosulpun lagi – lagi menjawab:"Ihsan adalah perasaan melihat Allah dalam segala ibadahmu.Dan jika kau tak merasa melihatNya maka ketahuilah bahwa sesunggunya Ia melihatmu.(HR:Muslim).

Hadist diatas secara singkat, padat dan tepat menerangkan kepada kita mengenai pilar – pilar islam dan iman serta hakikat ihsan. Dengan begitu dapat di ketahui bahwa muslim paripurna adalah orang islam yang telah meyakini dan mengamalkan semua hal yang tertera dalam hadist tersebut.

Sedangkan pengertian islam ialah:Kepatuhan dan ketundukan seorang hamba terhadap Allah SWT.dengan menjalankan setiap perintahNya dan Menjauhi segala laranganNya.

Adapun pengertian iman ialah: Meyakini,membenarkan serta mempercayai eksistensi Allah SWT. dan seluruh malaikat, kitab, utusan, hari akhir dan baik-buruk keputusanNYa.

Sedangkan ihsan ialah: merasakan kehadiran AAllah dalah dalam beribadah kepadanya hingga seakan – akan merasa melihatNya.Dan kalupun tak melihatNya maka sesungguhnya Allah selalu melihat dan mengawasi segala tindak – tanduk hambanya.

Dari paparan singkat ini kiranya dapat ditarik sebuah benang merah yang menghubungkan antara islam dan iman serta ihsan, yaitu; bahwa islam adalah manifestasi atau perwujudan dan pembuktian dari hati yang telah mempercayai keberadaan Allah dan telah memenuhi hak – hakNya sebagai tuhan yang wajib disembah. Sedangkan yang mengawasi dan mengevaluasi serta memberi supervisi adalah ihsan.

Jika diumpamakan dengan sebuah kacang, islam itu kulit yang membungkus dan mengamankan isi nya,sedangkan iman merupakan biji ysang patut dijaga agar tak terkontaminasi dengan bakteri yang bisa merusaknya,adapun ihsan adalah saripati atau rasa kacang tersebut yang telah sempurna penjagaannya dan memberikan kenikmatan bagi yang memakannya.

Sedangkan jika diibaratkan dengan seseorang yang ingin mengambil mutiara dalam samudera, islam sebagai perahu dan alat selam yang digunakan tuk mengarungi samudera dan menyelaminya, sedangkan iman merupakan samudera yang dalamnya terdapat mutiara.,adapun ihsan adalah mutiara yang tuk menggapainya memerlukan peralatan yang baik serta kepandaian menyelam dan kesabaran .Wallahu a'lam.


Yemen,12 Shafar 1429 H.
20 Februari 2008 M.

Wednesday, February 20, 2008

Karakteristik Islam

Seluruh manusia pasti sepakat bahwa semua agama yang ada di dunia pastilah mengajarkan kebaikan. Semuapun setuju bahwa masing – masing agama memiliki Tuhan Yang Maha Esa meskipun dengan berbagai nama yang berbeda. Islam menamai tuhannya dengan Allah, Kristen menyebutnya Tuhan Yesus,Yahudi memanggilnya Yahweh. Hindu Trimurti dan lain sebagaiinya.Tapi apakah semua kan setuju jika ada pendapat yang mengatakan semua agama itu sama persis bagai pinang dibelah dua? Tanpa pikir panjangpun kita kan mengatakan: tidak setuju, sebab siapapun tahu bahwa segala sesuatu pastilah memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan lainnya.

Dalam atrikel ini penulis ingin memaparkan beberapa karakteristik agama Islam dengan tujuan mengenalkan islam pada khalayak umum, baik dari kalangan intern umatnya sendiri maupun komunitas ekstern. Dan sudah barang tentu juga tuk membedakannya dengan agama lainnya.

Karakteristik Agama Islam

Ada beberapa karakteristik mendasar yang melekat pada agama islam yang mana dengan memahami karakteristik ini siapapapun kan dapat membedakan dengan mudah antara islam dengan agama lainnya.

Pertama: Basis Ketuhanan dalam hal Fundamentasi dan Orientasi. Yang dimaksud dengan basis ketuhanan dalam hal fudamentasi adalah; Bahwa seluruh pondasi dasar-- yang menjadikan islam berdiri tegak-- dan ajaran --yang menjadikannya terus eksis menembus dimensi ruang dan waktu-- serta hukumnya-- yang mengatur pemeluknya dalam segala lini kehidupan menuju kebahagiaan dunia-akhirat-- berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT.yang sudah barang tentu mengetahui akan apa yang terbaik bagi hamba ciptaannya karena pencipta sesuatu pastilah lebih memahami seluk beluk ciptaannya serta apa saja terbaik baginya, sebagaiman perancang dan pembuat computer lebih tahu akan apa yang menjadikan hasil karyanya bermutu tinggi. Disinilah letak perbedaan pertama antara islam dengan beberapa agama yang dasar dan ajaran serta hukumnya dibuat oleh para pemeluknya sendiri alias para manusia yang pasti memiliki kekurangan dan kesalahan . Dan oleh karenanya tentulah apa yang dihasilkan selalu mengalami perubahanbaik itu berupa penguranga atau penambahan, perbaikan serta penyempurnanaan dan lain sebagainya yang berujung pada ketakstabilan dalam ajaran agama yang dibuat hingga terkesan menjadi “Agama Bunglon” yang selalu berubah warna dengan berubahnya situasi dan kondisi. Jika sudah seperti itu agama tak ubahnya menjadi Undang – Undang dasar dan Hukum Negara yang kapanpun bisa berubah sesuai dengan perubahan kehendak pembuatnya.

Sedangkan yang dimaksud degan Basis ketuhanan dalam hal orientasi ,yaitu; Bahwa orientasi dan tujuan primer syariat islam adalah menghubungkan manusia dengan tuhannya hingga ia benar – benar mengakui kebesaranNya yang berimplikasi pada tumbuhnya sikap taat dan takwa yang termanifestasikan dengan menjalankan segala perintahNya serta menjauhi semua laranganNya. Jika sudah begitu ia akan merasakan kehadiran kekuatan diluar dirinya yang mengatur serta menuntunnya dan menjadikannuya insan yang tak menyombongkan diri.

Kedua: Bersifat Universal.Dalam arti bahwa seluruh ajaran serta hukumnya merangkul dan mengayomi semua umat manisia tanpa melihat perbadaan warna kulit, bahasa, strata, pangkat, martabat, ras dan suku bangsa. Tak ada diskriminasi dalam agama islam. Tak ada keunggulan ras tertentu atas lainnya, suku bangsa satu atas lainnya dan sebagainya karena seluruh manusia dimuka bumi ini berasal dari bapak yang sama, adam sedangkan adam tercipta dari tanah. Maka sungguh tak ada alasan bagi siapapun tuk merasa lebih baik dari lainnya kecuali dengan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Allah SWT berfirman dalam QS :AlHujurat:13 yang artinya: “Bahwa sesungguhnya yang paling mulia dihadapan Allah adalah yang paling bertakwa diantara kamu sekalian”. Selain itu islam juga menerang kan hikmah dari pecciptaan manusia yang berbeda ras dan suku bangsa adalah agar mereka saling mengenal dan berinteraksi antar sesamanya demi terciptasnya kemaslahatan bersama dalam kehidupan serta hidup bersama dengan kemaslahatan.

Ketiga: Keadilan Absolut; yakni Islam juga bertujuan merealisasikan keadilan mutlak dalam segala bidang. Dalam bidang hukum pidana dan perdata islam tak pilih kasih,baik antar sesama pemeluknya maupun komunitas selain islam yang hidup dalam naungan hukum islam. Siapapun yang melanggar hukum akan diadili dan di beri hukuman yang setimpal tanpa memandang dari strata social mana pelanggar tersebut berasal serta dari golongan apa ia terlahir.Bahkan Baginda Nabi Muhammad pun sangat geram manakala ada salah seorag sahabatnya meminta keringanan hukuman yang telah dijatuhkan atas salah seorang pelanggar yang berasal dari suku terhormat hinggaa beliau berkata: :”Jika Fatimah binti Muhammad sekalipun mencuri niscaya akan ku potong tangannya. Ketahuilah bahwa penyebab utama binasanya umat manusia sebelum kalian adalah karena mereka pilih kasih dalam menerapkan hukum; mereka tegakkan hukum manakala Si lemah yang melakukan tindak pidana dan mereka tinggalkan bila Si Kuat yang melanggar”.
Agama Islam task bertujuan menciptaakn kemaslahatan bagi kelompok tertentu,melainka bagi segenap pemeluknya. Islam tak hanya bertujuan mengembangkan sector materil melainkan juga mengembangkan sector mentuil-spirituil.

Keempat: Keseimbangan Hak Individu dan Sosial. Yakni bahwa islam sama sekali tak melarang setiap umatnya tuk merealisasikan keinginan pribadinya dalam urusan duniawi selama hal tersebut masih dalam koridor yang telah ditentukan oleh agama karena islam memandang bahwa seluruh harta yang dimiliki tiap pribadi merupaka milik Allah semata sedangkan masing – masing individu hanyalah pihak yang diberi kepercayaan tuk mengelola dan mengatur harta tersebut. Hal ini tentu berbeda dengan paham liberal-sekular yang sejak Revolusi Prancis sangat memanjakan hak – hak individu tanpa memberinya sedikitpun batasan dan mengekang hak –hak social. Islam juga tak serta merta selalu membela kepentingaan social hingga mengekang kepentingan individu meskipun ia memprioritaskan kemaslahatan bersama atas kemaslahatan pribadi. Berbeda dengan paham komunis yang selalu mendahulukan hak – hak social hingga mengabaikan hak – hak individu.

Kelima: Singkronisasi antara keteguhan dan kelenturan ajaran agama. Hal ini berarti bahwa islam memiliki sifat teguh dan lentur sekaligus. Ia bersifat teguh dan tak bisa berubah dalam hal pokok, dasar dan tujuan agama yang dikenal dengan ushuluddin. Pada sector ini tak diperkenankan bagi siapapun tuk mengubah hal tersebut karena ia merupakan wilayah yang telah menjadi kesepakatan umat islam akan kebenarannya sebab ia berlandaskan dalil – dalil dari Al Qur’an dan Al Hadist yang tak memiliki makna ganda sehingga tak menimbulkan perbedaan pendapat dalam interpretasinya. Dan islam bersifat lentur dalam hal sarana dan prasarana tuk menggapai tujuan agama. Dalam sector ini islam memberikan kesempatan pada pemeluknya tuk berusaha semaksimal mungkin dalam menjawab berbagai tantangan zaman dan mencari solusi atas pelbagai kesulitan . Setiap orang yang mampu berijtihad diperkenankan menggali hukum dari teks – teka agama tuk menjawab berbagai permasalahan yang di hadapi umat islam.Sehingga dengan kelenturannya ini islam bisa terus eksis sampai akhir zaman, tak lekang karena panas dan tak lapuk karena hujan. Dan karenanya pula islam bukan hanya sekedar selaras dengan perljalanan ruang dan waktu saja melainkan juga menyelaraskan ruang dan waktu ;”al islamu sholihun wa mushlihun likulli zaman wa makan”. Wallahu a’lam.


Yemen,10 Shafar 1429 H.