Thursday, March 27, 2008

Rahasia dibalik tabir takwa

Semua orang islam yang sering menghadiri pengajian agama atau siraman rohani sudah barang tentu begitu hapal akan kalimat berikut ini:"Dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya". Ya, itulah pengertian dari Taqwa kepada Allah Yang Maha Esa.

Bahkan sangat mungkin saudara – saudara kita yang jarang mengikuti dan menghadiri acara – acara semacam diataspun telah mendengar dan hapal kata – kata tersebut karena minimal seminggu sekali umat islam diseluruh dunia mendengar kalimat itu dari lisan sang khatib ketika berkhotbah pada saat mendirikan sholat ju'mat sebab itu merupakan salah satu rukun yang wajib dilakukan dalam khotbhah tersebut meskipun dengan bahasa yang berbeda beda. Yang berbahasa arab akan menyitir ayat dalam Al qur'an : Ittaqullaha haqqo tuqotih wala tamutunna illa wa antum muslimun (QS:Ali Imran 102) atau salah satu hadist Nabi: Ittaqullaha haitsuma kunta.sang khatib di Indonesia kan mengatakan "Bertakwalah kamu sekalian dengan sebenar – benar takwa,yaitu dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya dan lain sebagainya.

Walhasil, mayoritas kaum muslimin seantero jagat raya pasti pernah mendengar divinisi takwa diatas. Tapi apakah kita telah mengamalkan ajaran mulia ini?,berapa persenkah dari satu sepertiga milyar umat islam dunia yang benar – benar mengamalkan takwa sebagaimana pengertian tersebut? Atau malah kebanyakan dari kita hanya mendengarnya melalui kuping kanan dan dengan otomatis keluar kembali lewat kuping kiri?.Hanya diri kita masing – masinglah yang mengetahui seberapa jauh kita telah mengamalkan hal itu dan seberapa tinggi tingkat ketakwaan kita terhadap Allah SWT.

Mungkin banyak dari kita yang belum mau dengan sungguh – sungguh bertakwa, sebenarnya bukan karena tak senang dengan adanya pengertian takwa yang seakan memenjarakan kebebasan kita sebagi manusia merdeka atau mengingkari ajaran islam tersebut melainkan karena memang belum mengetahui akan balasan, manfaat atau rahasia dibalik takwa itu. Hal ini memang sangat wajar muncul di benak kita semua apalagi dengan kondisi dan situasi seperti zaman sekarang ini yang semuanya menuntut adanya "take and give",pertimbangan untung – rugi, manfaat dan madharat danlain sebagainya yang menjadikan kita mesti berfikir kerakali – kali untuk melakukan ataupun meninggalkan sesuatu. Maka itu wajar saja jika ada yang bertanaya :rahasia apakah yang ada dibalik tabir takwa?,mengapa sih kita mesti bertakwa?, apasih yang akan kira raih manakala telah bertakwa?,pahala apa yang dijanjikan Allah tuk orang – orang yang bertakwa? dan berbagai pertanyaan semacamnya.

Dari sini penulis merasa tertantang untuk mencari tahu akan jawaban berbagai pertanayaan diatas tuk kemudian menuliskan dan mempersembahkannya bagi para saudara dan saudari kita seiman dan seagama.

Rahasia dan manfaat takwa

Allah SWT. Berfirman dalam Al qur'an :Hai orang – orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar – benar takwa kepada-Nya;dan janganlah sekali –kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama islam.(QS:Ali Imran:102). Melalui ayat ini Allah memerintahkan kita semua umat islam untuk benar – benar bertakwa kepadanya dan mewanti – wanti agar jangan sampai kita meninggalkan dunia ini dalam keadaan tidak memeluk agama islam. Dari sini kita bisa menarik sebuah kesimpulan kecil, bahwa takwa memiliki arti penting dalam syareat islam dan kehidupan kita karena jika keduanya tak memiliki peran penting dalam agama sudah barang tentu Allah takkan memerintahkan kita tuk bertakwa dan melarang kita tuk tidak beragama selain agama islam sebab Ia takkan mungkin mewajibkan sesuatu kecuali didalamnya terdapat hikmah dan kebaikan serta kebahagiaan kita di dunia maupun di akhirat kelak.

Hal ini terbukti dengan banyaknya ayat – ayat yang berbicara tentang takwa di banyak surat dalam al-qur'an bahkan beberapa diantara nya yang dibarengi dengan suatu janji atau imbalan yang kan kita peroleh jika kita benar – benar bertakwa, diantaranya sebagai berikut:

Kebersamaan dengan Allah SWT. Allah berfirman : Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilash bahwa Allah beserta orang – orang yang bertakwa. (QS:Al Baqarah:194).
Pengajaran dari Allah SWT. Firman Allah dalan Al qur'an: Dan bertakwalah;Allah mengajarmu; dan Allah maha mengetahui segala sesuatu. (QS: Al Baqarah:282).
Keselamatan dari api neraka. Allah berfirman : Kemudian kami akan menyelamatkan orang – orang yang bertakwa dan membiarkan orang – orang yang zalim didalam neraka dalam keadaan berlutut. (QS: Maryam:72).
Solusi bagi segala permasalahan dan rizki yang tak terduga. Firman-Nya dalam Al qur'an: Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka – sangkanaya.(QS: At talak:2-3).
Segala urusan menjadi mudah. Allah berfirman: Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan kemudahan dalam urusannya (QS:At talak:4).
Penghapus kesalahan dan pelipat gandaan pahala. Sebagaimana Allah berfirman : Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menghapus kesalahan – kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.(QS:At talak:5).
Kemuliaan di dunia dan akhirat, Sebagaimana pula Ia berfirman: Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah yang paling bertakwa diantara kamu (QS:Al Hujurat:13).
Janji surga. Allah telah berfirman: Itulah surga yang akan kami wariskan kepada hamba – hamba kami yang selalu bertakwa (QS: Maryam:63).
Janji diberi furqan,yaitu petunjuk yang dapat membedakan antara yang hak dan yang batil, sebagaimana Allah berfirman: Hai orang – orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqan (QS:Al anfal:29)

Inilah beberapa poin yang notabene merupakan rahasia,manfaat serta janji – janji Allah yang akan diberikan kepada para hamba yang bertakwa kepada-Nya. Semoga dengan ini kita lebih bisa meningkatkan ketakwaan kita terhadap Allah Yang Maha Esa. Wallahu a'lam.

Yemen,19 Rabiul Awal 1429 H.
25 Maret 2008 M.

Wednesday, March 19, 2008

Arti,manfaat dan keutamaan bershalawat

Dalam surat Al-Ahzab ayat ke lima puluh enam Alah SWT berfirman yang artinya: Sesungguhnya Allah dan malaikat –malaikatnya bershalawat untuk nabi. Hai orang –orang yang beriman, bershawatlah am untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya
Melalui ayat diatas Allah SWT. mengabarkan kepada kita umat islam bahwasanya Ia dan seluruh malaikat penghuni langit beshalawat untuk nabi kita ,Muhmmad SAW.sekaligus memerintahkan kita tuk berhalawat dan menyampaikan salam penghormatan untuknya. Perintah ini semakin diperkuat oleh sabda nabi dalam salah satu hadistnya: Berhalawatlh kamu selkaian unukku diamanapun kalian beraa karena sungguh salawatmu benar- benar sampai kepadaku. Bahkan lebih lanjut beliau mengecam orang – orang yang tak mau bershalawat untukya manakala nama beliau disebut. Nabi berkata: Orang yag pelit adalah orang yang ketika namaku disebut dihadapannya tidak mau bershalawat untukku.
Dari sini jelaslah bahwa shalawat memiliki kedudukan penting dalam agama islam karena hal itu menunjukkan sikap pengagungan dan pengungkapan rasa cinta kita terhadap beliau. Jika Allah saja memberi shalawat untuk nabinya bagaimana dengan kita yang notabene merupakan umatnya, sudah barang tentu merupakan kewajiban bagi kita semua untuk bershalawat baginya. Lalu apakah yang dimaksud dengan "Allah dan para malaikat bershalawat untuk nabi? Begitu juga shalawat dan salam kita untukya?

Makna shalawat

Ditinjau dari segi bahasa,shalawat itu memilki beberapa arti yang berbeda tergantung siapa yang bershalawat. Jika yang bershalawat adalah Allah,ia memiliki arti rahmat.dan pujian serta pengagungan Jadi yang dimaksud dengan "Allah bershalawat untuk nabi"sebagaimaa ayat iatas adalah: Allah melimpahan rahmatnya kepada nabi Muhammad SAW.sekaligus memberikan pujian padanya serta mengagungkannya di dunia maupun di akhirat kelak. Bentuk dari pengagungan Allah terhadapnya di dunia adalah dengan mengharumkan nama dan memuliakan agamanya,.sedangkan di akhirat dengan memberikan pahala serta kasih sayang pada umatnya dan memberi derajat yang tinggi disisinya.
Sedangkan jika yang bershalawat adalah malaikat, ia berarti permohnan ampun, yaitu permohonan ampun yang terus menerus hingga hari kiamat dari para malaikat kepada Allah untuh Nabi kta Muhammad SAW.
Adapun jika yang bershalawat adalah manusia seperti kita, ia memberi arti doa permintaan rahmat. Maka ketika kita bershalawat untuk rasulullah berarti kita sedang memohon kepada Allah agar melimpahkan rahmat-Nya bagi baginda nabi Muhammad SAW.
Sampai disini, mungkin muncul pertanyaan dalam benak kita; untuk apa kita bershalawat bagi rasulullah?. Bukankah allah telah melimpahkan rahmatnya pada beliau?. Tidakkah Allah telah mengampuni dosa – dosa beliau sebagaimana Ia nyatakan dalam al qur'an: Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata,supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosa –dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus (QS:l Fath:1-2)?

Manfaat dan keutamaan bershalawat

Ada banyak manfaat dan keutmaan yang kita peroleh manakala berhalawat utuk rasulullah SAW. sebagaimana disebutkan oleh imam Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah dalam bukunya :"Jalaul afham fi assholati 'ala khoiril anam" diantarnya:
Melaksanakn perintah Allah sebagaimana ayat diawal tulisan ini.
Ikut berpartisipasi dalam bershalawat sebagaimana Allah dan para malaikatnya bershalawat untuk nabi kita seperti yang digambarkan ayat tersebut
Memperoleh sepuluh sholawat dari Allah SWT.sebagaimana nabi berkata:Barang siapa bershalawat kepadaku satu kali maka Allah akan membalasnya dengan sepuluh kali shalawat dan mengangkatnya sepuluh derajat serta mencatat untuknya sepuluh kebaikan dan menghapus darinya sepuluh keburukan
Diangkat sepuluh derajat oleh Allah SWT. sebagaimana hadist diatas.
Mendapatkan sepuluh kebaikan seperti hadis diatas
Dihapuskan sepuluh keburukan
Menjadi orang yang paling utama disisi raulullah di akhrat kelak. Nabi bersabda: Manusia yang paling utama disisiku adalah yang paling banyak bershalawat umtukku
Berhak mendapatkan syafaat dari rasulullah pada hari kiamat kelak sebagaimana sabda nabi: Barang siapa yang membaca "Allahumma sholli 'ala muhammad wa anzalahul maq'adal muqorrob 'indaka yaumal qiyamah" maka berhak mendapatka syafaatku.
Dan lain sebagainya, seperti tertulis dalam buku tersebut.

dari sini kita dapat menarik sebuah kesimpulan bahwasanya yang membutuhkan shalawat bukanlah rasulullah SAW. melainkan kita semua umat islam sebab pada hakikatnya shalawat yang kita ucapkan kan kembali manfaatnya kepada kita juga debagimana tertera diatas.
Wallahu 'alam


Yemen,12 Rabi'ul Awal 1429 H.
19 Maret 2008 M.

Wednesday, March 12, 2008

islam dan pengendalian amarah

Salah seorang sahabat, Abdullah Ibnu Amr pernah bertanya kepada Rasulullah, Muhammad SAW. mengenai hal apa yang bisa menyelamatkannya dari murka Allah. Baginda nabipun menjawab:" Jangan marah". Itulah jawaban beliau. Sungguh suatu jawaban yang sangat singkat tapi memiliki makna sangat luas yang apabila kita bisa merenungi dan memahami serta mengamalkannya sudah barang tentu kita kan selamat dari murka tuhan sebab rasul tak pernah berbohong sekalipun.

Rasulullah dengan wasiatnya diatas tadi sebenarnya tidak bermaksud melarang kita untuk tidah marah sama sekali sebab marah itu merupakan salah satu sifat fitrah manusia—oleh karenanya tak kan mungkin tuk dihilangkan-- melainkan menganjurkan kepada kita, umatnya tuk tidak melakukan sesuatu atas dasar kemarahan ketika amarah sedang meluap karena ketika itu akal pikiran kita sedang tidak dalam keadaan stabil. Bahkan lebih lanjut beliau kerkata bahwa marah itu berasal dari setan yang selalu mengajak pada kerusakan

Pernahkah anda melihat orang yang sedang marah? Bagaimana keadaan dan reaksinya ketika itu?. Dalam kehidupan sehari – hari tentu kita pernah melihat orang yang sedang meluap amarahnya, baik itu teman dekat, tetangga, orangtua, pasangan hidup atasan kerja dan lain sebagainya. Ketika ia dalam kondisi seperti itu kita kitapun kan menyaksikan bagaimana kemaran itu merubah warna kulit dan mukanya menjadi merah padam disertai dengan mata yang membelalak tajam dan nafas tak beraturan serta polah tingkah layaknya orang yang sedang kemasukan roh jahat. Jika sudah begitu mulutnyapun akan dengan mudah mengucapkan sumpah serapah dan kata – kata kotor lagi memjijikkan yang siapapun kan beristighfar manakala mendengarnya. Tanganpun kan memukul ,merobek dan bahkan mungkin membunuh orang yang menjadi obyek kemaranhannya. Dan jika tak berhasil meluapkannya padanya iapun kan menjadikan dirinya serta apapun disekitarnya sasaran luapan marahnya, pakainan yang dipakai bisa ia robek, barang – barang kan dirusak dan sebagainya. Setelah itu dihatinya pun kan timbul rada benci dan dendam yang teramat dalam terhadap orang yang dimarahinya. Kalau sudah begitu iapun takkan segan – segan memfitnahnnya, menyebarkan keaiban dan rahasianaya serta mengadu dombanya.

Renungkanlah betapa buruknya manusia ketika dilanda amarah bahkan lebih buruk daripada binatang buas sekalipun. Nah oleh sebab itulah Rasulullah mewasiati kita semua melalui hadist diatas bahkan beliapun memberikan beberapa cara agar kita selamat dari akibat yang mungkin muncul dari luapan kemarahan kita.

Tips – tips mengendalikan marah
Berikut ini beberapa tip yang diajarkan agama islam kepada umatnya tuk diamalkan ketika kemarahan mulai menunjukkan luapannya agar kita terhindar dari hal – hal yang tak kita inginkan sebagai akibat dari kemarahan kita, sebagaimana di sebutkan oleh Imam AlGhozaly dalam bukunya, Ihya' 'ulumiddin.

Secara garis besar beberapa tip berikut ini terbagi menjadi dua bagian;abstrak dan non abstrak. Yang penulis maksud dengan bagian pertama adalah beberapa cara yang mungkin ditempuh dengan melalui akal pikiran dan penghayatan, yaitu sebagai berikut:

1. Merenungi dan menghayati makna beberapa ayat suci Al qur'an berikut yang menerangkan keutamaan memaafkan dan menahan serta memendam amarah agar timbul keinginan tuk meraih fadhilah dan pahala dari hal tersebut dan melupakan amarah yang sedang meluap, seperti ayat " Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf serta berpalinglah daripada orang – orang yang bodoh (QS: Al A'raf:199) dan ayat:" Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang – orang yang bertaqwa,(yaitu) orang – orang yang menafkahkan (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit,dan orang – orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang – orang yang berbuat kebajikan.(QS: Ali Imran:133-134).
2. Memberi peringatan pada diri sendiri perihal akibat permusuhan dan balas dendam yang mungkin kan berkepanjagan dan turun menurun antara kita dengan orang yang kita marahi.
3. Membayangkan betapa buruk rupa dan mimik wajah kita ketika dalam keadaan marah seperti gambaran diatas. Maka itu coba kita mengaca pada cermin ketika kemarahan mulai menjalar niscaya kitapun kan malu melihat perubaha diri kita ketika itu.

Sedangkan yang penulis maksud dengan bagian kedua adalah beberapa hal yang mungkin kita lakukan manakala amarah mulai menyerang kita sebagaimana diajarkan oleh rasulullah kepada kita, yaitu sebagai berikut:

Meminta perlindungan kepada Allah SWT.karena marah itu berasal dari setan sebagimana rasul katakan. Dan hanya kepadaNyalah kita memohon perlindungan dari nya.
Jika kemaran belum hilang dengan cara pertama maka kita diperintah tuk duduk manakala sedang marah dalam keadaan berdiri atau tiduran ketika marah dalam keadaan duduk karena fackor yang menimbulkan marah itu adalah hawa panas sedangkan yang mengakibatkan munculnya hawa tersebut adalah pergerakan tubuh. Rasulullah berkata: "Marah itu layaknya bara api yang menyala dihati manusia.Tidakkah kau lihat bagaimana urat – urat lehernya mengembang jelas dan matanya memerah?. Jika kau mengalami hal itu maka duduklah atau tiduranlah jika marah menyerangmu dalam keadaan duduk".
Kalautoh masih belum hilang kita dianjurkan untuk berwudwu atau mandi membasahi sekujur tubuh karena rosulullah bersabda:"Sesungguhnya marah itu dari setan sedangkan ia tercipta dari api.Dan yang bisa mematikan api adalah air maka ketika salah seorang dari kalian marah maka hendaklah ia berwudhu".

Demikianlah beberapa tips yang diajarkan agama islam melalui Nabi islam, Muhammad SAW. tuk kita semua umatnya. Semoga kita bisa mengamalkan ajaran yang mulia ini. Wallahu a'lam





Yemen, 4 Rabiul awal 1429 H.
12 Maret 2008 M.

Thursday, March 6, 2008

Bicara baik atau diam

Pada sebuah kesempatan Rosululloh ,Muhammad SAW. bersabda : "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berbaik bicara atau diam" (HR:Bukhori:6018-Muslim:47)

Betapa mungkin kebanyakan umat islam pernah mendengar hadist diatas dalam banyak khotbah atau ceramah agama yang disampaikan oleh para khotib atau dai diberbagai kesempatan, bahkan siswa – siswi madrasah islam dan pesantren pasti telah hafal diluar kepala karena memang hadist tadi merupakan salah satru hadis populer dan wajib dihapalkan dalam mata pelajaran Mahfudzat atau Qur'an–Hadist. Tapi bagaimanakah apresiasi kita terhadap hadist tersebut?. Sudahkah kita merenungi mutiara makna yang terkandung didalamnya tuk selanjutnya kita terapkan dalam pergaualan kita sehari – hari?.Inilah beberapa pertanyaan yang patut kita pikirkan bersama demi kesempurnaan iman kita semua.

Pada dasarnya hadist tersebut tak menuntut kita tuk bicara atau diam seribu bahasa karena siapapun pasti tahu bahwa diantara sekian banyak hikmah dari penciptaan mulut dan lidah yang paling penting adalah untuk berbicara, mengungkapkan isi hati, menyeru pada kebaikan dan mencegah keburukan, mengajak manusia ke jalan Allah SWT.dan sebagainya. Jika begitu lalu apa yang dimaksud dengan :"Hendaklah ia berbaik bicara atau diam".

Makna hadist

Seorang Imam besar dalam bidang ilmu hadist, Ibnu Daqiqul'ied menjelaskan makna hadis ini sebagai berikut: Barang siapa beriman dengan keimanan sempurna—yang bisa menyelamatkannya dari ancaman siksa Allah dan sekaligus menghantarkannya memperoleh ridhaNya-- maka hendaklah ia berbaik bicara atau diam karena orang yang beriman kepada Allah dengan iman yang sebenarnya pasti takut akan ancaman siksaNya dan selalu berharap bisa meraih pahala serta terus berusaha mengerjakan segala perintah lagi menjauhi setiap laranganNya. Sedangkan faktor terpenting yang sangat mendukung tercapainya hal tersebut adalah selalu waspada dan berhati – hati dalam menggunakan seluruh anggota tubuh terlebih khusus lisan karena Allah SWT.telah berfirman : "Sesungguhnya pendengaran,penglihatan dan hati, semuanya itu akan dinminta pertanggungan jawabnya".(QS:Al-Israa:36). Dan Diapun berfirman: "Tiada satu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir".(QS:Qaaf:18). Baginda Nabipun bersabda: "Segala perkataan Bani Adan akan dimintai pertanggungaan jawab kecuali dzikir kepada Allah.dan amar makruf nahi mungkar".(HR:Tirmidzi).Selain itu ada pepatah yang mengatakan: luka hati yang diakibatkan oleh lisan lebih bahaya daripada luka yang akibat senjata tajam.

Kapan kita bicara atau diam

Siapapun yang memahami ayat dan hadist serta pepatah diatas sudah sepatutnya selalu mawas diri dan berhati – hati dalan menggunakan lisannya karena begitu beratnya pertanggungan jawab yang harus ia hadapi dihari kiamat kelak.Tapi bukan berarti itu semua melarang kita tuk berbicara dan hanya diam seribu bahasa melainkan kita dituntut untuk selalu berbicara dengan pembicaraan yang baik dan sopan lagi bermanfaat.

Lalu kapankah kita dianjurkan tuk barbaik bicara?. Dan kapankah kita dituntut tuk diam saja?. Imam As Syafi'i, seorang pakar hadis dan fikih terkemuka menjawab hal ini ketika menerangkan makna hadist diatas sebagai berikut: Ketika seorang muslim ingin berbicara hendaklah ia berfikir terlebih dahulu , jika ia merasa yakin bahwa apa yang akan ia ucapkan mengandung faedah dan dapat memberi manfaat bagi dirinya maupun rekan bicaranya maka ia dipersilakan tuk berbicara. Tetapi jika ia merasa apa yang kan ia katakan bisa mendatangkan malapetaka atau keburukan atas dirinya maupun kawan bicaranya maka disaat itulah ia harus berdiam, begitu juga jikalau ia ragu akan manfaat atau madharat yang mungkin timbul akibat perkataannya.

Demikuanlah, semoga kita termasuk dalam golongannya orang – oarng yang selalu mengamalkan apa yang telah kita ketahui dan pahami dari ajaran agama kita, amin..
Wallahu a'lam.




Yemen, 21 Shafar 1429 H.
29 Februari 2008 M.

Wednesday, March 5, 2008

Islam itu nasihat

Agama adalah kebenaran sedangkan syariat adalah jalan menuju kebenaran tersebut. Agama adalah buku kumpulan nasehat dan syariat adalah isi dari buku itu sendiri. Pada sebuah kesempatasn Tamim Addary, seorang sahabat Nabi Muhammad SAW.mengutarakan sebuah hadist yang ia dengar dari baginda rosululloh sebagai berikut :Nabi bersabda :"Agama (islam) adalah nasihat". Akupun (tamim) bertanya :"nasihat bagi siapakah wahai baginda?. Beliau menjawab:"Bagi Allah, Kitab dan utusanNya, Pemimpin umat islam serta seluruh kaun muslimin".
Dari hadist diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa hikmah diturunkannya agama islam adalah untuk memberi petunjuk serta nasehat kepada segenap manusia tentang bagaimana cara berinteraksi dengan Allah, kitab, rosulNya, pemimpin umat kaum muslimin serta semua umat islam demi tercapainya kebahagiaan duniawi dan ukhrowi. Ini juga memberi arti kepada kita bahwa islam tak hanya semata – mata mengurusi hubungan vertical seorang hamba dengan tuhannya saja (hablum minallah), melainkan juga memberi petunjuk pada umatnya tentang tatacara hidup bermasyarakat dalam rangka menjalin hubungan horisontal antar sesama manusia (hablum minannas).
Pada kesempatan kali ini penulis ingin menuliskan sekelumit tentang maksud dan arti dari beberapa poin yang tertera dalam hadist diatas, sebagai berikut:
Pertama: "Agama adalah nasehat bagi bagi Allah".Yang dimaksud dengan poin ini adalah bahwa agama islam mengajak kita tuk beriman kepada Allah dan menafikan sekutu atasnya serta meyakini kesempurnanan sifat – sifatNya dan menjauhkanNya dari segala kekurangan. Islam juga mengajarkan taat dan takwa dengan menjauhi apapun yang menjadi larangannNya serta mengamalkan semua perintahNya.

Kedua: "Agama adalah nasihat bagi kitabNya (Al-Qur'an)". Arti dari poin ini adalah bahwa islam memberi petunjuk kepada umatnya tuk mngimani kitab al –qur'an yang telah diturunkan kepada rosulNya, Muhammad SAW. dan meyaini bahwa itu merupakan perkataanNya yang maha suci tanpa ada satu hurufpun yang berasal dari perkataan nabi didalamnya. Islam juga mengajak umatnya tuk merenungi arti dan maknanya serta mengamalkan segala hukum dan ajaran yang terkandung didalamnya..Iapun mengharuskan pemeluknya tuk mengagungkan dan menjaga keorisinalannya dari tangan - tangan jahil yang ingin merubah isinya.
Ketiga: "Agama adalah nasehat bagi Nabi Muhammad SAW.".Poin ini memiliki makna bahwa agama islam mmemerintahkan kita beriman kepada Nabi Muhammad dan membenarkan segala wahyu yang diturunkan atasnya serta mengamalkan seluruh ajarannya serta menjadikannya panutan yang terbaik dalan segala aspek kehidupan karena ia adalah manusia paling beriman ,insan pilihan, profil pujaan sekaligus figur idaman.Agamapun mewajibkan kita tuk selalu menjadi penolongnya dengan cara membela ajarannya dari orang – orang yang tak ingin islam menjadi agama besar didunia.
Keempat: "Agama adalah nasihat bagi Para pemimpin umat islam". Yang dimaksud dengan poin in adalah bahwa agama islam mengajarkan pada umatnya tuk menaati pemimpinnya selama ia masih berjalan diatas rel kebenaran dan memimpin penuh dengan tanggung jawab dan keadilan.sedangkan pemimpin umat yang dimaksud adlah para ulama karena mereka adalah pewaris tugas kenabian dalam rangka menyebarkan risalah ajaran islam keseantero dunia. Selain mereka yang masuk dalam kategori pemimpin umat adalah umara' atau pemimpin nrgara karena merekalah yang disebut oleh al qur'an sebagai ulil amri dlam firman Allah :"wahai orang – orang yang beriman taatilah Alllah, dan taatilah rosul (Muhammad) serta ulil amri dari sebagianmu.."(QS:an nisa':59). Iapun menganjurkan pemeluknya tuk memberi kritik dan saran yang membangun apabila melihat sang pemimpin telah melakukan kesalahan karena pemimpin juga manusia biasa yang sudah barang tentu tak luput dari salah.

Kelima: "Agama adalah nasehat bagi seluruh umat islam".Arti dari poin ini adalah bahwa islam memerintsahkan kita umatnya tuk saling tolong menolong dalam suka dan duka, ringan sama dijinjing dan berat sama dipikul. Apa yang kita rasakan sudah semestinya juga dirasakan oleh saudara islam kita karena perumpamaan muslim satu dengan lainnya adalah bagaikan tubuh manusia;pabila ada saah satu anggota tubuh yang sakitmaka sekujur tubuhpun kan merasakan efeknya.Iapun mengajarkan kita tuk saling menyeru pada kebenaran dan mencegah kemungkaran sebagaimana ia memerintahkan kita membela satu sama lain dari segala gangguan umat agama lain. Wallahu a'lam.