Sunday, September 7, 2008

Para setan yang terpidana

Ada satu hadist yang selalu di sampaikan oleh para da'i atau ustadz dalam pengajian atau pun kuliah singkat pada bulan ramadhan. Hadis tersebut adalah :

"Ketika bulan ramadhan telah tiba maka di tutuplah seluruh pintu neraka dan dibukalah pintu – pintu surga serta di borgollah para setan."

Dan karena selalu terulang serta kita dengar tiap tahunnya menjadikan kita hapal diluar kepala akan hadis diatas. Tetapi berbarengan dengan itu pula kita mungkin kan bertanya – tanya dalam hati:" Jika memang para setan telah di borgol layaknya nara pidana kelas kakap tetapi mengapa masih saja sering kita menyaksikan dengan mata kepala berbagai kemaksiatan di bulan suci ramadhan ini. Begitu banyak saudara – saudara kita yang tak puasa atau yang "jebol"puasanya alias membatalkannya saat siang hari dengan makan atau minum bahkan ada diantara mereka yang terang –terangan makan di pinngir jalan, pasar, swalayan dan lain sebagainya tanpa menghiraukan orang – orang disekitarnya dan sama sekali tak merasa telah menodai kesucian ramadhan, seakan - akan tak ada bedanya antara bulan puasa dan lainnya. Malahan yang lebih parah dari itu kerkadang mereka juga mengajak kita yang sedang berpuasa tuk sama sama membatalkannya. Di berbagai media massa dan cetak juga masih banyak terpampang berita tentang operasi narkoba di klub – klub malam, razia para wanita dan waria pramu nikmat serta para lelaki hidung belang. Korupsi, kolusi, sogok menyogok,persmpokan dan kejahatan lainnyapun masih banyak dilakukan. Kita yang berpuasapun terkadang merasa ada bisikan yang mengajak kita tuk melakukan hal – hal yang bisa membatalkan puasa seperti bisikan yang mengajak kita tuk menelan sebagian air wudhu ketika sedang berkumur atau ketika keadaan sepi.

Kalau memang para setan telah menjadi nara pidana selama bulan ramadhan, mengapa itu semua bisa terjadi?. Bukankah biang dari segala kejahatan adalah para setan yang selalu membisikkan kemungkaran dan mengajak melakukan berbagai kejahatan. Bukankah nenek moyang para setan, iblis telah berjanji tuk selalu menggoda anak cucu Adam makala terusir dari surga gara – gara menolak tuk bersujud pada adam. Dan sekarang mereka telah terborgol kaki dan tangannya tapi mengapa semua itu masih terjadi?

Muculnya pertanyaan diatas sebenarnya bukanlah tanpa sebab melainkan ada beberapa sebab yang melatar bealkanginya, diantaranya adanya ayat ayat suci al-qur'an yang mensinyalir bahwa setan memanglah musuh sejati para umat manusia yang selalu menggodanya hingga mereka mengikuti segala kehendak setan seperti ayat berikut ini :

Iblis berkata: "Karena Engkau(Tuhan) telah menghukum saya sesat, saya benar – benar akan (menghalang - halangi ) mereka (manusia) dari jalan-Mu yang lurus. Kemudian saya akan datangi mereka dari depan dan belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka. Dan engkau takkan mendapati kebanyakan mereka bersyukur. (QS:Al-A'raf: 16-17) dan ayat ini :

"Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu),karena sesungguhnya setan – setan itu hanya mrngajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala – nyala". (QS: al-Faatir:6) dan lain sebagainya.

Menurut saya ayat – ayat semacam itu memang menerangkan tentang permusuhan abadi antara kita dengan setan tetapi kita juga harus ingat bahwa musuh kita dalam kehidupan ini bukan hanya setan semata. Dan yang bisa menjerumuskan kita ke lembah kemaksiatan bukan ia saja melainkan ada beberapa factor yang bisa menjadi sebab kejahatan meraja lela, kemungkaran ada dimana – mana terlepas apakai terjadi dalam bulan ramadhan ataupun lainnya seperti :

#Hawa nafsu sebagaimana dinyatakan dalam Al –Qur'an:

"Sesungguhnya nawa nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan.(QS: Yusuf:53).

#Setan berupa manusia seperti yang pernah Mahaguru katakana dakam salah satu perkataannya pada Abu dzar, salah seorang sahabat:

" Ya Aba Dzar, Apakah kamu telah memohon perlindungan pada Allah dari kejahatan para setan manusia?Abu dzar berkata: Wahai Rasulullah, apa ada setan berbentuk manusia? Rasul menjawab:" Ya, bahkan lebih jahat dari setan berbentuk jin".

Sampai disini jelaslah kiranya bahwa setan bukanlah satu – satunya musuh kita. Jadi tak usah serta merta menyalahkan setan pabila kita melakukan dosa, apalagi dibulan suci ramadhan.tapi salahkanlah diri kita yang tak mampu mengekang hawa nafsu kita sendiri yang notabene ada didalam diri kita masing – masing. Dan hati - hati pula serta nasehati orang yang mengajak kita tuk membatalkan puasa, karena jangan – jangan mereka itu termasuk setan berwujud manusia.