Monday, October 20, 2008

Fitrah Manusia

Ada satu hadist yang menyatakan bahwa manusia itu terlahir dalam keadaan fitrah yang suci dan putih-bersih layaknya lembaran kertas tanpa ada setitikpun tinta tang mewarnainya. Yang menjadikan ia seorang yahudi, nasrani atanpum majusi adalah orang tuanya.

Kandungan hadist diatas mengajarkan kepada kita tentang begitu penting dan besarnya peran orang tua dalam menanamkan suatu ajaran dan kepercayaan pada jiwa sang anak. Semua hal yang disampaikan padanya akan dengan mudah terekam kuat dalam memori otaknya dan terukir dalam jiwanya. Jika yang ditanamkan ayah dan ibunya adalah ajaran islam maka iapun akan tumbuh sebagai seorang muslim, begitu juga sebaliknya.

Dari hadist tersebut juga ada satu hal penting yang tersirat, yaitu bahwa sesungguhnya sebelun tuhan menciptakan manusia kedunia --- tepatnya ketika masih barada di alam ruh azaly--- Ia telah bertanya dan meminta persaksian pada seluruh umat manusia :Bukankah aku adalah tuhan kalian semua? Merekapun menjawab: Ya, engkaulah tuhan kami. Nah, jadi susungguhnya ketika menusia terlahir sebenarnya telah beriman pada tuhan yang maha esa sebagai implemetasi dari persaksian yang ia berikan ketika zaman azaly. Dengan begitu secara fitrah manusia adalah makhluk yang percaya adanya tuhan yang esa, kalautoh pada akhirnya ia menjadi orang yang tak percaya adanya tuhan atau berkeyakinan bahwa tuhan itu lebih dari satu serta punya wujud yang bermacam – macam itu semua tergantung orang tua yang telah mendidiknya. kalau ortunya pemeluk ajaran ateis maka sang anakpun akan menjadi seorang ateis. Jika sang ortu berkeyakinan bahwa tuhan berwujud trimurti maka si anak akan punya keyakinan itu pula. Dan begitulah seterusnya.

Jadi tak usah menyalahkan tuhan jika diakhirat nanti Dia akan menyiksa mereka yang keluar dari fitrahnya dan membelot mejadi tak beriman pada-Nya karena sejak jauh- jauh hari ia telah meminta persaksian seluruh manusia tentang imam mereka pada-Nya sebagaimana tersebut diatas.

Lalu siapakah yang patut kita salahkan?orang tua, keluarga,guru,lingkungan atau diri kita sendiri?jawaban anda bisa jadi berbeda denga jawaban saya dan tiap orang mungkin akan punya jawaban masing – masing serta alasan dan dalil yang bermacam – macam. Saya pribadi berpendapat bahwa yang patut kita salahkan adalah diri kita sendiri, dengan alasan sebagai berikut:

# Tuhan sudah megutus Rasul kepada manusia tuk mengajarkan padanya ajaran iman kepada tuhan yang maha esa serta menunjukkan padanya jalan lurus yang di ridhoi-Nya.

# Kalautoh tak percaya pada rasul, tuhan telah memberi manusia senjata ampuh berupa akal pikiran yang berfungsi tuk berpikir tentang salah dan benarnya hal apapun termasuk ajaran, kepercayaan dan agama yang di peluknya.





Jadi, semua kembali pada kita masing – masing. Kalau kita tak percaya pada utusan tuhan dan tidak mau menggunakan akal kita tuk berpikir tentang ajaran yang benar, ya jangan salahkan siapa- siapa jak nanti tuhan akan meminta pertanggung jawaban kita. Bagaimana pendapat anda? Berpendapatlah dan gunakan akal anda tuk memikirkannya sebelum kebebasan berpendapat anda terpasung oleh situasi dan kondisi.

Keistimewaan Umat Muhammad SAW.

Dalam satu kesempatan nabi musa pernah berdialog dengan Allah SWT. Mmengenai keutamaan suatu umat yang dilihatnya tersurat pada pada dinding alwah(semacam papan bertukis)dan berbagai anugerah yang tuhan berikan untuk mereka sebagai berikut :

Musa: Wahai Tuhan, aku mendapati sifat suatu umat pemberi syafaat dan mendapat syafaat yang tertulis pada dinding alwah, jadikanlah mereka umatku.
Allah: Mereka adalah umat Muhammad.

Musa: Akupun melihat satu umat yang dosa – dosa mereka bisa terhapus hanya dengan melakukan sholat lima waktu, jadikanlah mereka umatku ya robb.
Allah: Merekapun umat Muhammad.

Musa: Aku juga menemukan sifat umat yang memerangi golongan sesat bahkan merekapun memerangi dajjal, jadikanlah mereka umatku.
Allah: Mereka juga umat Muhammad.

Musa: Disitu jua aku mendapati umat yang sarana bersucinya berupa air dan debu, jadikanlah mereka itu umatku.
Allah: Mereka itu umat Muhammad.

Musa: Pada alwah itu pula aku melihat umat yang boleh mengambil harta sedekah dari sebagian diantara mereka serta bibolehkan memakannya bagi sebagian yang lain sedangkan umat sebelum mereka diperintahkan membakar semua harta sedekah,
Allah: Mereka umat Muhammad.

Musa: Disitupun aku menemukan umat yang apabila mereka hanya berkehendak mengerjakan suatu kebaikan kemudian mengurungkannya mereka mendapat satu pahala dan ketika mereka mengerjakannya mereka mendapat sepuluh pahala kebaikan hingga lebih dari tujuh ratus kali lipat pahala. Sedangkan apabila mereka berkeinginan melakukan suatu keburukan kemudian mengurungkannya mereka tak berdosa sedikitpun dan jika mereka mekakukannya mereka hanya mendapat satu dosa, jadikanlah mereka umatku.
Allah: Merekapun umat Muhammad.

Musa: Disitu juga aku mendapati umat yang sebanyak tujuh puluh ribu orang dari mereka bisa masuk surga tanpa di hisab terlebih dahulu, jadikanlah mereka umatku wahai tuhan.
Allah: Mereka juga umat Muhammad.


Itulah bagian dari dialog nabi musa dengan Allah SWT. yang menjelaskan kepada kita betapa besar keutamaan dan karunia tuhan yang diberikan kepada kita umat Muhammad sehingga saking besarnya musapun memohon kepapa tuhan tuk




menjadikan mereka sebagai umatnya bahkan di akhir sebuah versi riwayat yang lain musapun memohon agar ia dijadikan umat Muhammad demi mengetahui betapa mulianya mereka di sisi tuhan.

Selain itu umat muhammadpun masih memiliki banyak keistimewaan diantaranya sebagaimana berikut:

#Allah menciptakan mereka sebagai umat yang lemah agar mereka tak menjadi umat yang sombong seperti para umat sebelum mereka yang diciptakan dengan postur tubuh perkasa serta kekuatan yang dahsyat.

#Allah juga menciptakan mereka dengan postur tubuh yang kecil supaya kebutuhan mereka untuk membeli makanan, pakaian dan tempat tinggal tak memerlukan biaya banyak.

#Allahpun menjadikan umur mereka pendek agar mereka tak terlalu banyak melakukan dosa.

#Allah pula yang menjadikan mereka umat yang tak kaya dengan harta benda supaya hisab dan pertanggung jawaban mereka di akhirat kelak menjadi ringan.

#Allah juga menjadikan mereka sebagai umat terakhir agar supaya keberadaan mereka di alam kubur tak terlalu lama hingga kiamat tiba.