Wednesday, March 12, 2008

islam dan pengendalian amarah

Salah seorang sahabat, Abdullah Ibnu Amr pernah bertanya kepada Rasulullah, Muhammad SAW. mengenai hal apa yang bisa menyelamatkannya dari murka Allah. Baginda nabipun menjawab:" Jangan marah". Itulah jawaban beliau. Sungguh suatu jawaban yang sangat singkat tapi memiliki makna sangat luas yang apabila kita bisa merenungi dan memahami serta mengamalkannya sudah barang tentu kita kan selamat dari murka tuhan sebab rasul tak pernah berbohong sekalipun.

Rasulullah dengan wasiatnya diatas tadi sebenarnya tidak bermaksud melarang kita untuk tidah marah sama sekali sebab marah itu merupakan salah satu sifat fitrah manusia—oleh karenanya tak kan mungkin tuk dihilangkan-- melainkan menganjurkan kepada kita, umatnya tuk tidak melakukan sesuatu atas dasar kemarahan ketika amarah sedang meluap karena ketika itu akal pikiran kita sedang tidak dalam keadaan stabil. Bahkan lebih lanjut beliau kerkata bahwa marah itu berasal dari setan yang selalu mengajak pada kerusakan

Pernahkah anda melihat orang yang sedang marah? Bagaimana keadaan dan reaksinya ketika itu?. Dalam kehidupan sehari – hari tentu kita pernah melihat orang yang sedang meluap amarahnya, baik itu teman dekat, tetangga, orangtua, pasangan hidup atasan kerja dan lain sebagainya. Ketika ia dalam kondisi seperti itu kita kitapun kan menyaksikan bagaimana kemaran itu merubah warna kulit dan mukanya menjadi merah padam disertai dengan mata yang membelalak tajam dan nafas tak beraturan serta polah tingkah layaknya orang yang sedang kemasukan roh jahat. Jika sudah begitu mulutnyapun akan dengan mudah mengucapkan sumpah serapah dan kata – kata kotor lagi memjijikkan yang siapapun kan beristighfar manakala mendengarnya. Tanganpun kan memukul ,merobek dan bahkan mungkin membunuh orang yang menjadi obyek kemaranhannya. Dan jika tak berhasil meluapkannya padanya iapun kan menjadikan dirinya serta apapun disekitarnya sasaran luapan marahnya, pakainan yang dipakai bisa ia robek, barang – barang kan dirusak dan sebagainya. Setelah itu dihatinya pun kan timbul rada benci dan dendam yang teramat dalam terhadap orang yang dimarahinya. Kalau sudah begitu iapun takkan segan – segan memfitnahnnya, menyebarkan keaiban dan rahasianaya serta mengadu dombanya.

Renungkanlah betapa buruknya manusia ketika dilanda amarah bahkan lebih buruk daripada binatang buas sekalipun. Nah oleh sebab itulah Rasulullah mewasiati kita semua melalui hadist diatas bahkan beliapun memberikan beberapa cara agar kita selamat dari akibat yang mungkin muncul dari luapan kemarahan kita.

Tips – tips mengendalikan marah
Berikut ini beberapa tip yang diajarkan agama islam kepada umatnya tuk diamalkan ketika kemarahan mulai menunjukkan luapannya agar kita terhindar dari hal – hal yang tak kita inginkan sebagai akibat dari kemarahan kita, sebagaimana di sebutkan oleh Imam AlGhozaly dalam bukunya, Ihya' 'ulumiddin.

Secara garis besar beberapa tip berikut ini terbagi menjadi dua bagian;abstrak dan non abstrak. Yang penulis maksud dengan bagian pertama adalah beberapa cara yang mungkin ditempuh dengan melalui akal pikiran dan penghayatan, yaitu sebagai berikut:

1. Merenungi dan menghayati makna beberapa ayat suci Al qur'an berikut yang menerangkan keutamaan memaafkan dan menahan serta memendam amarah agar timbul keinginan tuk meraih fadhilah dan pahala dari hal tersebut dan melupakan amarah yang sedang meluap, seperti ayat " Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf serta berpalinglah daripada orang – orang yang bodoh (QS: Al A'raf:199) dan ayat:" Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang – orang yang bertaqwa,(yaitu) orang – orang yang menafkahkan (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit,dan orang – orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang – orang yang berbuat kebajikan.(QS: Ali Imran:133-134).
2. Memberi peringatan pada diri sendiri perihal akibat permusuhan dan balas dendam yang mungkin kan berkepanjagan dan turun menurun antara kita dengan orang yang kita marahi.
3. Membayangkan betapa buruk rupa dan mimik wajah kita ketika dalam keadaan marah seperti gambaran diatas. Maka itu coba kita mengaca pada cermin ketika kemarahan mulai menjalar niscaya kitapun kan malu melihat perubaha diri kita ketika itu.

Sedangkan yang penulis maksud dengan bagian kedua adalah beberapa hal yang mungkin kita lakukan manakala amarah mulai menyerang kita sebagaimana diajarkan oleh rasulullah kepada kita, yaitu sebagai berikut:

Meminta perlindungan kepada Allah SWT.karena marah itu berasal dari setan sebagimana rasul katakan. Dan hanya kepadaNyalah kita memohon perlindungan dari nya.
Jika kemaran belum hilang dengan cara pertama maka kita diperintah tuk duduk manakala sedang marah dalam keadaan berdiri atau tiduran ketika marah dalam keadaan duduk karena fackor yang menimbulkan marah itu adalah hawa panas sedangkan yang mengakibatkan munculnya hawa tersebut adalah pergerakan tubuh. Rasulullah berkata: "Marah itu layaknya bara api yang menyala dihati manusia.Tidakkah kau lihat bagaimana urat – urat lehernya mengembang jelas dan matanya memerah?. Jika kau mengalami hal itu maka duduklah atau tiduranlah jika marah menyerangmu dalam keadaan duduk".
Kalautoh masih belum hilang kita dianjurkan untuk berwudwu atau mandi membasahi sekujur tubuh karena rosulullah bersabda:"Sesungguhnya marah itu dari setan sedangkan ia tercipta dari api.Dan yang bisa mematikan api adalah air maka ketika salah seorang dari kalian marah maka hendaklah ia berwudhu".

Demikianlah beberapa tips yang diajarkan agama islam melalui Nabi islam, Muhammad SAW. tuk kita semua umatnya. Semoga kita bisa mengamalkan ajaran yang mulia ini. Wallahu a'lam





Yemen, 4 Rabiul awal 1429 H.
12 Maret 2008 M.

No comments: